KPK Akan Bongkar Aktor Intelektual Suap SKK Migas

Eks Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ditahan KPK.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVAnews – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita banyak barang bukti terkait kasus suap SKK Migas yang melibatkan mantan petingginya, Rubi Rubiandini. Barang bukti itu diperoleh dari penggeledahan maraton tanggal 14-17 Agustus 2013 di kantor SKK Migas, kantor Sekjen ESDM, dan kantor PT Kernel Oil.

Ketua KPK Abraham Samad menyatakan bukti-bukti yang diperoleh lembaganya sangat signifikan untuk membongkar kasus suap di SKK Migas. “Dokumen atau bukti-bukti itu saat ini sedang diverifikasi oleh penyidik,” kata dia, Senin 19 Agustus 2013.

Abraham mengatakan bukti-bukti tersebut bahkan dapat membongkar siapa aktor intelektual di balik suap SKK Migas. Namun untuk saat ini, KPK belum bisa memastikan apakah aliran suap SKK Migas itu juga mengalir ke kas partai politik tertentu atau tidak.

“Itu belum bisa kami simpulkan karena bukti-bukti dan dokumen-dokumen masih pada tahap verifikasi. Tapi yang jelas, bukti-bukti itu signifikan bisa membuat kasus menjadi terang-benderang untuk membongkar aktor intelektual dalam kasus korupsi di SKK Migas,” ujar Abraham.

Untuk memperjelas duduk perkara kasus, ujar Abraham, bisa saja KPK memanggil Menteri ESDM Jero Wacik beserta Sekjen ESDM. “Siapa saja yang dibutuhkan untuk bisa mengurai atau membuat kasus ini semakin terang-benderang, tentu akan kami panggil,” kata dia.

Selasa malam pekan lalu, KPK menangkap eks Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di rumah dinasnya, Jalan Brawijaya VIII Jakarta Selatan. Dia diduga menerima suap dari bos PT Kernel Oil, Simon G. Tanjaya, melalui kurir yang juga pelatih golf pribadi Rudi, Deviardi alias Ardi. Ketiganya lantas ditetapkan KPK menjadi tersangka. (kd)

Baca juga:

Penyebab Kebakaran Toko Frame di Mampang Jaksel Tewaskan 7 Orang
VIVA Militer: Rudal balistik Jericho militer Israel

Breaking News: Israel Tembakkan Rudal ke Iran, Ledakan Terjadi di Isfahan

Rudal Israel menghantam sebuah lokasi di Iran, menurut stasiun penyiaran AS ABC News, Jumat, 19 April 2024. Ini merupakan serangan balasan Israel

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024