- ANTARA/Wahyu Putro A
VIVAnews - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, sampai saat ini lembaganya masih menelusuri kasus suap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. Salah satu caranya memanfaatkan dokumen yang disita dari kantor SKK Migas, di Wisma Mulia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
"Kami akan mencocokkan satu sama lain agar dapat gambaran. Kami masih mendalami," kata Abraham di Gedung DPR, Jumat 16 Agustus 2013.
Selain itu, kata Samad, komisi antikorupsi juga akan menelusuri keterlibatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Minteral, lembaga yang dipimpin Jero Wacik. "Makanya kami akan coba telusuri lebih jauh," kata Samad.
Tapi, Abraham menegaskan belum bisa menyimpulkan apakah duit suap Kepala SSK Migas itu juga mengalir ke Menteri ESDM. "Kami baru mengumpulkan dokumen, dan belum di sampai di situ. Itu masih prematur," kata dia.
Sekadar informasi, dalam keterangan Rudi kepada penyidik KPK, Rudi mengaku sebagai utusan Jero Wacik untuk mengambil duit suap itu.
Berdasarkan keterangan Rudi ini, Abraham mengatakan, bahwa pernyataan itu harus didukung oleh keterangan dan bukti-bukti lain. "Masih berdiri sendiri, makanya bukti-bukti dokumen yang disita KPK itulah yang akan diverifikasi. Apakah cocok atau tidak," kata dia.
Dibidik empat bulan
Abraham mengatakan sebenarnya lembaganya sudah membidik kasus dugaan penyuapan di SKK Migas sejak empat bulan lalu. Menurut dia, upaya ini menjadi pintu membuka kasus korupsi di pertambangan.
"Kasus Pak Rudi ini sudah dibidik KPK sejak empat bulan lalu," kata Abraham.
Menurut dia, sejak road map dibentuk pada awal 2012 lalu, KPK sudah mencanangkan fokus pada tiga sektor. Yaitu, sektor ketahanan energi, ketahanan pangan, dan revenue pajak.
"Pangan kita sudah masuk ke bibit dan daging, dan sekarang kita sudah masuk di ketahanan energi di sektor migas," ujar dia. (eh)
ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah
Setidaknya 20 pejuang dari Liwa al-Quds, sebuah kelompok bersenjata Palestina yang mendukung tentara Suriah, tewas ketika bus mereka disergap oleh militan tak dikenal.
