Lily Wahid Dukung Soekarwo, Salahuddin Wahid Bela Khofifah

Salahuddin Wahid atau Gus Solah
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews
Sering Pikirkan Kematian, Bunda Corla Galau Mau Dimakamkan di Jerman Atau Indonesia
- Keluarga Wahid terpecah dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur. Lily Wahid terang-terang mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dengan mendatangi markasnya, sementara kakaknya Salahuddin Wahid malah mendukung pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Surjadi Sumawiredja (BerKaH).

Panglima Militer Israel Tegaskan Negaranya akan Membalas Serangan Iran

"Dasarnya dua hal, pertama
Analis Perkirakan BI Bakal Intervensi Besar-besaran Imbas Rupiah Ambruk ke Rp 16.128 per Dolar AS
maqom (tingkatan) yang diperjuangkan untuk kursi gubernur dan kemampuan calon," ujar Gus Solah, Jumat 16 Agustus 2013.


Di Pilgub Jatim 2013, lanjutnya, ada dua kader Nahdlatul Ulama yang bertarung yakni Khofifah dan Saifullah Yusuf. Tapi, menurut Gus Solah, Gus Ipul maju sebagai calon wakil gubernur mendampingi Soekarwo, sementara Khofifah bertarung untuk posisi gubernur sesuai keinginan Nahdliyin.        


"Kami pilih yang calon gubernur, kami pilih maqom lebih tinggi. Selain itu, kami juga memilih berdasarkan kemampuan calon yang teruji dan lebih tinggi," kata Gus Solah.


Menurutnya, di bawah kepemimpinan Khofifah, Muslimat sukses menjadi badan otonom (Banom) NU paling baik dibanding Banom lainnya. "Faktanya begitu. Muslimat NU Banom Ormas paling baik se-Indonesia, mungkin se-dunia. Ini tidak lepas dari peran dan kecerdasan Khofifah. Pengalamannya menjadi menteri cukup baik. Tahan uji dan teruji, bukan semata tokoh NU tapi memang memenuhi syarat," katanya.


Adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu juga menyoroti kecurangan yang selalu terjadi di Pilgub Jatim. Di 2008, Khofifah dicurangi di akhir, dan di 2013 malah dijegal dari awal. "Ini fakta, orang yang mencurangi bercerita sama saya. Kalau dulu di akhir sekarang dari awal," katanya.


Uniknya, lanjut Gus Solah, Herman Surjadi Sumawiredja mantan Kapolda Jatim, yang saat itu hendak membongkar kecurangan edisi 2008 malah 'dinon-job' olah Mabes Polri. "Sekarang saatnya, semua masyarakat harus tahu, semuanya lebih siap. Meski waktu dan dana terbatas, insya Allah tidak seperti tahun lalu," kata Gus Solah. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya