Indika Energy Bantah Terlibat Suap Eks Kepala SKK Migas

Rudi Rubiandini Ditahan KPK
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A
VIVAnews - CEO sekaligus Presiden Direktur PT Indika Energy, Wisnu Wardana membantah jika perusahaannya terkait dengan PT Kernel Oil, perusahaan yang diduga telah melakukan gratifikasi kepada mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
Stasiun Whoosh di Karawang Belum Beroperasi, Erick Thohir Ungkap Penyebabnya

Wisnu menegaskan, perusahaannya sudah bergerak di bidang konstruksi gas dan minyak selama 35 tahun. Dalam rentang waktu tersebut tidak sekalipun Indika maupun anak perusahaan Indika memiliki hubungan bisnis dengan PT Kernel Oil.
Investasi Rp 1,6 Triliun, Apple Bakal Bangun Developer Academy di 4 Wilayah RI

"Saya terkejut dengan info ini. Saya tidak tahu PT Kernel Oil. 1000 persen info itu gelap," ujar Wisnu kepada VIVAnews, Jumat 16 Agustus 2013. Sebelumnya Indika Energy disebut sebagai perusahaan induk yang menaungi PT Kernel Oil.
Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Wisnu yang juga menjabat sebagai anggota komite konvensi calon presiden Partai Demokrat ini enggan berspekulasi jika perusahaannya dikaitkan dengan PT Kernel Oil. Apalagi dikaitkan dengan jabatannya dalam penjaringan capres partai berlambang mercy tersebut. 

"Saya tidak tahu motifnya apa," jelas Wisnu. 

Bagi Wisnu, konvensi capres Partai Demokrat merupakan hal positif. Lewat konvensi rakyat bisa memilih calon pemimpin negara yang ideal. Wisnu menyatakan dirinya ada dalam struktur komite mewakili dunia usaha independen. 

Wisnu menyatakan apa yang dilakukan Partai Demokrat dengan menggelar konvensi capres merupakan hal baru dalam politik Indonesia. Dia memastikan akan bersikap independen sebagai anggota komite.

Sebelumnya, Rudi diduga menerima suap dari perusahaan minyak PT Kernel Oil sebanyak dua kali.

Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, Rudi diduga menerima uang dari perusahaan itu pada bulan Ramadan lalu sebesar US$300 ribu. "Setelah Lebaran US$400 ribu. Total US$700 ribu," kata Johan.

Selain menerima uang suap dalam operasi tangkap tangan pada Selasa malam 13 Agustus 2013, KPK juga mengamankan tas warna hitam, motor gede merek BMW, dan sejumlah kardus. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya