VIVAnews – Kapolrestabes Bandung Kombes Polisi Sutarno, Selasa 13 Agustus 2013, mengatakan kematian tragis Franciesca Yofie (34 tahun) tak ada hubungannya dengan dendam pribadi, dan tak terkait hubungan Sisca dengan seorang perwira polisi yang bertugas di Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Meskipun demikian Kapolres membenarkan Sisca berupaya menghindari sang perwira, Komisaris Polisi A. “Dari catatan harian Sisca, tertulis dia tidak mau bertemu Kompol A. Tapi dalam surat balasan Kompol A, dia seperti mengejar Sisca. Ini karena Kompol A terlalu mencintai Sisca,” kata Sutarno di Mapolrstabes Bandung, Jawa Barat.
Ia kembali mengatakan, tak ada motif dendam di balik terbunuhnya Sisca. Polisi meyakini Sisca terbunuh ketika berupaya melawan orang yang menjambret tasnya. Ia terjatuh persis di belakang motor pelaku, rambutnya tersangkut gir motor, dan dia terseret motor.
Pelaku yang panik lantas melayangkan senjata tajam untuk melepas rambut Sisca dari gir. Namun nahas, tebasan senjata itu mengenai kepala Sisca yang tewas tak lama kemudian. Dua pelaku penjambretan itu kini telah dibekuk.
Sementara mengenai hubungan spesial antara Sisca dan seorang perwira polisi terungkap lewat catatan harian, surat-surat, dan foto yang ditemukan di kamar indekos Sisca.
Kompol A yang telah beristri kini diproses di Propam Polda Jabar atas tuduhan pelanggaran disiplin. Sanksi disiplin bakal dijatuhkan kepadanya karena menjalin hubungan gelap dengan wanita yang bukan istrinya.
Mazda Hadirkan 2 Mobil Keren di Auto China 2024
Changan Mazda Automobile Corporation Ltd yang merupakan perusahaan patungan antara Mazda Motor Corporation dan Chongqing Changan Automobile, meramaikan pameran Auto China
