Menarik Perhatian Masyarakat, Sidang Isbat Digelar Lebih Awal

Menteri Agama Suryadharma Ali pimpin sidang Isbat
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAnews
Justin Hubner Gabung, Waktunya Indonesia U-23 Mati-matian Raih Kemenangan
- Sidang Isbat untuk penentuan 1 Syawal akan digelar hari ini, Rabu, 7 Agustus 2013. Sidang yang biasanya digelar pada pukul 17.00 WIB, akan dipercepat menjadi pukul 13.30 WIB.

Viral Video Pria Bakar Diri di Pinrang Sulawesi Selatan, Begini Faktanya

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, sidang Isbat akan dimulai dengan agenda sidang pra-Isbat. Alasannya, sidang Isbat menarik perhatian masyarakat luas yang selalu mempertanyakan mengapa awal Ramadan dan 1 Syawal selalu berbeda.
Kala IHSG Anjlok, 'Dompet' Orang Terkaya RI Ini Justru Kian Tebal


"Dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan agenda sidang pra-Isbat, bukan 17.00 WIB seperti biasanya," katanya.


Diskusi atau sidang pra-Isbat digelar untuk menjawab berbagai macam pertanyaan masyarakat tentang mengapa awal Ramadan dan awal bulan Syawal bisa berbeda serta tidak serentak.


Pemerintah melalui Kementerian Agama akan meminta perwakilan negara sahabat untuk menyampaikan pengalaman di negara mereka, bagaimana cara menetapkan awal bulan di negara masing-masing.


Sesuai pengalaman tahun-tahun yang lalu, apabila hilal di atas 2 derajat, maka hilal atau bulan baru dimungkinkan akan bisa disaksikan atau imkanur rukyat.


Berbeda dengan awal Ramadan yang tidak berbarengan seperti yang pernah terjadi, Idul Fitri 1 Syawal 1434 H kemungkinan besar akan serentak dilaksanakan pada Kamis 8 Agustus 2013. Ini .


"Insya Allah, Lebaran kali ini sama," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Ma'ruf Amin, Senin 5 Agustus.


Menurut dia, perhitungan hisab menunjukkan kemungkinan tinggi hilal pada malam Kamis di atas 2 derajat. Karena itu, jatuhnya 1 Syawal diperkirakan akan sama.


Meski bisa dipastikan tidak ada perbedaan penetapan 1 Syawal, Muhammadiyah tetap tidak akan mengirim perwakilannya untuk .


Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, selama ini, argumentasi Muhammadiyah tak pernah dipertimbangkan dalam menentukan waktu puasa maupun Idul Fitri. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya