- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVAnews - Terminal sebagai tempat pemberhentian bus biasanya hanya memiliki fasilitas ala kadarnya. Tetapi tidak dengan halnya terminal Tirtonadi di Solo. Terminal yang baru saja direnovasi ini, disulap menjadi layanan publik yang menyamankan para penggunanya. Bahkan beberapa infrastruktur pendukungnya pun meniru sistem operasional di bandara, seperti boarding pass.
Pantauan VIVAnews, para penumpang yang hendak masuk terminal harus terlebih dahulu melewati dua pintu e-ticketing. Mereka harus membeli tiket seharga Rp500 per kartu yang selanjutnya dimasukkan ke dalam dua mesin pintu otomatis. Setelah melintasi pintu itu, calon penumpang langsung berjalan menuju ruang tunggu.
Bukan hanya boarding pass yang diterapkan, namun di terminal ini juga ada beberapa fasilitas ala Bandara. Seperti keberadaan ruang tunggu yang nyaman dan dilengkapi dengan penyejuk udara atau AC, Untuk memanjakan calon penumpang sejumlah layar monitor LCD juga terpampang di ruang tunggu. Tak ketinggalan fasilitas hotspot juga disediakan di terminal yang memiliki luas 5 hektare itu.
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo menjelaskan, penyediaan beragam fasilitas tak hanya untuk mendukung kenyaman bagi para penumpang. Tetapi juga sebagai salah satu cara untuk menekan kebocoran tiket masuk terminal melalui sistem boarding pass.
"Ya melalui cara ini akan bisa menekan kebocoran tiket masuk dan semuanya juga bisa terpantau aman," kata FX Hadi Rudyatmo saat meresmikan penggunaan sistem boarding pass, Jumat, 02 Agustus 2013.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), Yosca Herman Sudrajat mengatakan, ada beberapa syarat yang harus dilengkapi untuk menerapkan sistem boarding pass. Mulai dari e-ticketing, ruang tunggu yang nyaman, dan sistem IT di terminal.
“Semua syarat itu telah dipenuhi. Ini tinggal sosialisasi untuk mengubah perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sistem boarding pass di Terminal Tirtonadi ini,” ucapnya.
Ia mengklaim bahwa Tirtonadi merupakan terminal pertama yang menerapkan sistem barding pass. Dengan sistem itu calon penumpang mendapat manfaat dalam kenyamanan dan ketepatan jadwal keberangkatan bus.
“Sistem ini bisa juga untuk menghindari terjadinya tindak pencopetan. Selain itu untuk meningkatkan sistem pengawasan, sejumlah kamera CCTV dipasang di sejumlah sudut terminal,” katanya.
Terpisah, Kepala Terminal Tirtonadi Solo, MV Jammila mengatakan terminal ini menerapkan sistem eco green. Sejumlah tanaman tampak diletakkan di dalam maupun di luar ruang tunggu terminal.
“Untuk sementara baru beberapa tanaman ini saja. Namun ke depannya akan banyak tanaman yang di tanam di terminal ini,” kata perempuan setengah baya ini.
Selain itu, di terminal juga dilengkapi fasilitas ruang merokok dan ruang untuk ibu menyusui. Kedua ruangan itu sangat dimanfaatkan oleh para calon penumpang yang ingin merokok ataupun ibu-ibu yang ingin menyusui bayinya. (adi)
“Untuk yang ruangan ibu menyusui itu setiap hari banyak juga yang memanfaatkan ruangan itu,” katanya.
Mobil Listrik Ini seperti Replika Alphard Mini, Harga Murah Meriah
Toyota Alphard menjadi mobil MPV premium dengan bodi bongsor, kini ada mobil yang mereplikanya dengan ukuran lebih kecil. Yakni, mobil listrik Honri Borna asal China.
