Marak Perdagangan Satwa Langka Online

Harimau Sumatera Sitaan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Perdagangan satwa liar saat ini semakin mengkhawatirkan saja. Pasalnya, tidak hanya melalui pasar gelap saja perdagangan satwa liar yang masih hidup atau mati dilakukan, tapi sudah merambah ke dunia internet. 
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa

Forum konservasi harimau,  Harimau Kita, mengungkapkan ada beberapa website jual beli terkenal disinyalir memuat perdagangan satwa liar, khususnya Harimau Sumatera.
LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

"Perdagangan  satwa liar lewat internet melalui situs-situs jual beli yang populer," kata Sekretaris Forum Harimau Kita, Iding Achmad Haidir, di sela-sela aksi Indonesia Celebrates Global Tiger Day, di Simpang Empat Bank Indonesia Kota Jambi, Senin 29 Juli 2013.
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 

Menurutnya, penjualan organ tubuh harimau maupun satwa dilindungi lainnya mereka temukan di situs-situs jual beli di internet.  Tahun 2012, pihak yang berwajib berhasil mengamankan 22 opsetan (bagian atau binatang utuh diawetkan) harimau dan dua jenis lainnya yang diperdagangkan di internet. Modus jual beli organ-organ tubuh satwa langka di internet menurutnya biasanya berkedok petshop atau toko jual beli hewan peliharaan maupun toko barang antik.

"Kita sudah kerjasama dengan Kaskus dan Berniaga minta agar memblokir posting jual beli satwa yang dilindungi," katanya.

Organ tubuh yang ditawarkan di intenet menurutnya ada beberapa macam diantaranya, kulit, taring, dan juga kumis yang nilainya jutaan
rupiah.

Kesulitan yang dihadapi oleh pihaknya untuk mencegah perburuan dan jual beli organ tubuh harimau karena jaringan yang rapi dari sindikat tersebut yang sulit terlacak. Selain itu masih adanya anggapan dari aparat penegak hukum bahwa kejahatan terhadap satwa dilindungi bukan kejahatan luar biasa.

Menurutnya jika tidak ada upaya serius dan dukungan serius dari pemerintah dan juga masyarakat harimau bakal memiliki masa depan suram kedepannya, karena semakin terancam punah. Selain akibat perburuan juga menipisnya hutan habitat mereka yang semakin lama menyempit.

"Harus ada keseriusan dan juga kerjasama antar negara, karena
perdagangan satwa ini sudah bukan antar kota atau antar provinsi lagi,
tapi antar negara," sebutnya.

Perdagangan satwa kata Iding berada di posisi ketiga jual beli ilegal yang mempunyai nilai ekonomis tinggi setelah obat-obatan (narkotika), dan senjata.

Sementara itu, ditambahkannya, untuk Provinsi Jambi, sekitar 7-10 ekor harimau Sumatera dibawa keluar negeri untuk diperdagangkan bagian tubuhnya. Jumlah tersebut menurut Iding data di tahun 2012 dan hanya di daerah timur Jambi saja. 

"Ada 7-10 ekor keluar dari Jambi bagian timur, itu hasil perburuan tidak hanya di taman nasional, tapi juga di wilayah lain," katanya.

Harimau yang dibawa keluar Jambi itu menurutnya dalam keadaan mati, dan diperdagangkan organ tubuhnya untuk dibawa ke luar negeri. Disinyalir sebelum dibawa keluar, barang tersebut dibawa memutar melalui Palembang, Pekanbaru, dan juga Lampung sebelum dibawa ke Singapura.

Iding mengatakan hasil investigasi yang dilakukan oleh Forum Harimau
Kita terindikasi ada sindikat penjualan organ-organ tubuh Harimau yang kemungkinan memiliki jaringan hingga sampai ke tingkat internasional. "Bisa jadi, karena antara yang di Timur (Jambi) dan di Barat mereka saling kenal," katanya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya