Dua Hari, 650 Imigran Tiba di Garut

Imigran Srilanka Terdampar
Sumber :
  • ANTARA/Idhad Zakaria
VIVAnews
Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
- Sebelum dan sesudah insiden tenggelamnya kapal imigran yang ditumpangi ratusan orang imigran asal Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Irak, dan Bahrain dengan tujuan pulai Christmas Island, Australia, setidaknya 650 orang imigran gelap tiba di pantai Selatan Garut, dalam kurun waktu dua hari. Selasa, 24 Juli 2013, masuk 400 imigran dan keesokan harinya, Rabu, 25 Juli 2013, masuk lagi sekitar 250 orang.

Bakal Ada Adegan Ranjang Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won di Queen of Tears?

Menurut Tokoh warga Garut Selatan, Suryawan,  imigran ini datang dari Puncak Bogor hingga perairan Pantai Garut Selatan, lolos dari sergapan petugas Kepolisian. Padahal untuk bisa sampai di Garut Selatan, para imigran harus melewati wilayah hukum Polda Jabar, tiga kantor Polres dan 23 kantor Polsek.
Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya


"Ini bukan omong kosong, ada lebih dari 650 imigran gelap dalam kurun dua hari terkahir yang diperkirakan berhasil menyebrang ke Australia, " ujarnya, Sabtu, 27 Juli 2013 kepada wartawan di Garut.


Berdasarkan informasi, para imigran gelap tersebut memulai rutenya dari kawasan Puncak Bogor dan langsung menuju Garut, para imigran gelap menggunakan jalur Banjarwangi-Singajaya-Peundeuy-Sancang, hingga akhirnya tiba di Cibalong. Kemudian para imigran masuk ke daerah hutan lindung Cagar Alam Sancang dan kemudian dibagi tiga titik penyeberangan.


"Mulai Polda, Polres dan puluhan Polsek, bisa lolos, untuk warga sipil, bagaimana kalau tentara atau teroris, bisa hancur negara ini," kata Suryaman.


Lanjut Suryaman, para imigran yang berhasil lolos bisa mencapai ribuan orang lebih banyak bahkan bisa mencapai ribuan dalam kurun dua hari itu. Hal ini dikarenakan selain titik penyebrangan di kawasan Cibalong, di kawasan Garut selatan masih banyak titik lain yang biasa mereka gunakan di antaranya Pantai Santolo, Pantai Sayangheulang dan Pantai Rancabuaya.


"Kami sebagai warga Garut Selatan memang tak nyaman dengan kondisi ini," katanya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya