Pelaku Hipnotis Ditangkap Korban di Bandara

Ilustrasi Hipnotis
Sumber :
VIVAnews
Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan
- Dian Anggraeni (35), pelaku hipnotis yang menjadi buronan polisi Batam, gagal mudik ke kampung halamannya di Padang. Pelaku ditangkap korbannya sendiri saat sedang menunggu pesawat di ruang keberangkatan Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Sabtu 27 Juli 2013.

Lika Liku Kehidupan Soesalit Djojoadhiningrat, Pasca Ibunda RA Kartini Meninggal Dunia

Penangkapan ini berawal dari tak kesengajaan RT, warga Batuaji yang tak lain korban Dian. Saat itu mereka sama-sama sedang menunggu pesawat maskapai City Link jurusan Padang di ruang tunggu gate A3 Bandara Hang Nadim.
Video Honda HR-V Parkir di Jalan Sempit, Bikin Macet dan Sulit Dilewati


Tak mau orang yang dicarinya kabur, korban langsung melaporkan hal tersebut ke petugas Ditpam bandara, sempat terjadi cek-cok mulut antara keduanya, sebab tersangka sempat mengelak tuduhan itu, sampai akhirnya kasus ini terkuak dan pelaku mengakui perbuatannya di Polsek Kepolisian Kawasan Pelabuhan (KKP) Bandara Hang Nadim Batam.


Dari penggeledahan tas milik Dian, polisi mendapatkan uang tunai senilai Rp 40 juta, perhiasan emas dan beberapa unit
handphone
yang diduga hasil kejahatannya selama ini. Selain itu petugas juga menemukan 2 lembar kartu tanda penduduk (KTP) milik pelaku, satu KTP Padang dan satu lagi KTP Palembang.


"Dia (pelaku, red) mengaku sudah beraksi sebanyak 10 kali di beberapa wilayah Batam," kata Kepala Kepolisian Sektor KKP Bandara Hang Nadim Batam, Inspektur Satu Aris Munandar, kepada VIVAnews.


Modus yang dilakukan pelaku dalam menjalani aksinya dengan berpura-pura menawarkan produk kecantikan, para korban seolah-olah mengikuti seluruh perintah pelaku untuk membersihkan diri dan mandi, saat itulah pelaku menguras harta milik korban dan kemudian kabur.


Informasi yang berhasil dihimpun, Dian adalah bagian dari komplotan hipnotis yang sering meresahkan masyarakat Batam tertutama selama bulan puasa, bahkan hampir di setiap polsek ada laporan polisi yang ciri-cirinya mirip dengan pelaku.


"Diperkirakan korban pelaku lebih dari 10 orang, sebab tak semua korban membuat laporan polisi. Untuk proses selanjutnya pelaku dilimpahkan ke Mapolresta Barelang," kata Aris. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya