VIVAnews - Ratusan pedagang di Bandara Ngurah Rai, Bali, menggelar unjuk rasa. Pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Bandara (P2B) itu sempat melumpuhkan Jalan By Pass Ngurah Rai menuju Nusa Dua, Jumat, 26 Juli 2013.
Tak puas aksi mereka tak didengar, pedagang yang jumlahnya ratusan itu menduduki kantor konsultan Bandara Ngurah Rai, Grama Vikash Kendra (GVK).
Aksi unjuk rasa besar-besaran itu dipimpin Ketua P2B, I Wayan Sukses. Dalam aksinya, mereka membawa poster tanda protes dan berbagai tuntutan sembari menggelar long march. Mereka akhirnya menduduki kantor GVK di kawasan Jalan By Pass Ngurah Rai.
Aksi demonstrasi yang mereka gelar terkait kenaikan harga sewa tarif di Bandara Ngurah Rai usai renovasi. "Kami akan bertahan sampai bertemu pimpinan konsultan pengelola bandara agar tuntutan relokasi para pedagang lama segera direalisasikan," ujar Ketua P2B, I Wayan Sukses.
Menurut Sukses, pihak pengelola bandara sebelumnya menjanjikan akan merelokasi para pedagang. Tetapi, hingga waktu yang dijanjikan, belum juga terealisasi.
"Pokoknya, kami akan terus berjuang sampai puputan (titik darah penghabisan) untuk membela hak kami sebagai pedagang lama yang telah berjualan di dalam Bandara Ngurah Rai," ucapnya.
Aksi demo pedagang hari ini merupakan demo kesekian kalinyam setelah sebelumnya mereka telah menggelar beberapa kali unjuk rasa dan berjuang untuk tetap bisa berdagang di dalam bandara. Para pedagang yang berunjuk rasa merasa terusir secara halus dari Bandara Ngurah Rai.
Sejak renovasi bandara yang berlangsung beberapa waktu lalu, para pedagang lama kini tidak mendapat tempat lagi di Bandara Internasional Ngurah Rai. Bahkan, usai Bandara Ngurah Rai direnovasi, pengelola tempat usaha bandara membuka tender untuk tempat usaha di dalam bandara yang dinilai tidak masuk akal, dan sangat memberatkan pedagang lama. (art)