Sibuk Jadi Ajudan Presiden, Calon Kapolri Ini Tak Lapor LHKPN

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Putut Bagus Eko Bayuseno
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan
VIVAnews -
3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru
Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi, Putut Eko Bayuseno, telah melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis 25 Juli 2013. Menurut Putut, proses verifikasi berjalan lancar.

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan

"Tadi verifikasi lancar, semuanya sudah memenuhi. Kami sudah memenuhi panggilan dan diklarifikasi, dan sudah tidak ada masalah," kata Putut.
Kasus Pemerasan Firli Bahuri Mandek, Kombes Ade Safri: Pasti Tuntas


Meski demikian, Putut enggan membeberkan berapa jumlah kekayaan yang ia miliki sekarang. Namun mantan Kapolres Jember itu tidak menampik jika jumlah hartanya saat ini mencapai miliaran.


Putut mengakui ada penambahan harta kekayaannya. "Ada dong, ada penambahan, banyak dong, ada tanah, ada mobil segala macam. Sudah nanti diklarifikasi semua oleh KPK, belum dikasih tahu saya (jumlahnya)," katanya.


Terakhir, Putut tercatat melaporkan LHKPN pada 31 Agustus 2002. Saat itu ia menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur. Jumlah kekayaannya mencapai Rp482.466.620.


Ketika ditanya mengapa terakhir melaporkan kekayaan pada tahun 2002, Putut beralasan sibuk. "Saya sibuk waktu itu. Saya jadi ajudan presiden," ucapnya.


Terkait namanya yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Kapolri Timur Pradopo, Putut mengaku masih fokus dengan jabatannya sebagai Kapolda. "Saya masih konsentrasi penuh untuk mengemban amanah sebagai Kapolda Metro Jaya," tuturnya.


Seperti diketahui, KPK sejak awal pekan ini memverifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk semua calon Kapolri. Berlangsung selama dua pekan, proses verifikasi itu merupakan permintaan dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam rangka seleksi Kapolri baru.


Juru Bicara KPK, Johan Budi, Rabu 23 Juli 2013 mengatakan, ada sembilan kandidat Kapolri yang melaporkan harta kekayaan masing-masing. Jadwal verifikasi pun sudah ditentukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya