Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Setelah menghimbau agar volume pengeras suara masjid tidak perlu keras-keras ketika berkunjung di Bali, kini Mantan Wakil Presiden RI Yusuf Kalla kembali melontarkan kritikan yang sama di Masjid Shalahuddin Universitas Gadjah Mada.
"Pemasangan pengeras suara yang tidak tepat, justru akan semakin menyulitkan jamaah (audiens) untuk mendengarkan isi ceramah atau dakwah," katanya Minggu 21 Juli 2013.
Baca Juga :
Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti
"Pemasangan pengeras suara yang tidak tepat, justru akan semakin menyulitkan jamaah (audiens) untuk mendengarkan isi ceramah atau dakwah," katanya Minggu 21 Juli 2013.
Baca Juga :
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
Menurut JK yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia, fungsi utama pengeras suara adalah membantu jamaah mengikuti dan mendengarkan ceramah atau penyampaian dakwah secara lisan.
"Kalau tata suaranya kurang baik, justru jamaah tidak bisa mendengarkan," ujarnya.
JK menyatakan, tata suara yang baik tidak harus memasang pengeras suara yang banyak atau mengeraskan suara dan menambah
echo
, tetapi cukup dengan pengaturan arah suara dan penempatan yang tepat.
"Dengan tata suara yang tepat maka tidak perlu volume pengeras suara ditinggikan," jelas dia.
Dia meminta Rektor UGM agar memanfaatkan pakar akustik yang ada, guna menata ulang tata suara yang ada di Masid Shalahuddin. Sebab, kata dia, tata suara yang ada sekarang masih belum baik.
"Ada pantulan, sehingga setiap kata terpantul hingga tiga kali. Jadi penyerapan suara oleh audiens hanya sekitar 50 persen," imbuhnya. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut JK yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia, fungsi utama pengeras suara adalah membantu jamaah mengikuti dan mendengarkan ceramah atau penyampaian dakwah secara lisan.