Sumber :
- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri peringatan 40 hari wafatnya mantan Ketua MPR, Taufiq Kiemas di gedung MPR, Jumat, 19 Juli 2013.
Dalam testimoninya, Presiden mengungkapkan ada dua hal tentang almarhum yang masih teringat hingga saat ini. Salah satunya, almarhum merupakan konsiliator yang ulung.
Baca Juga :
Belajar dari Wanita Ngamuk ke Dishub karena Digembok Mobilnya, Pahami Aturan Parkir di Jalan
"Beliau seorang konsiliator yang luar biasa, politik memang saling berjarak, ada kepentingan, tapi juga tentang kompromi, mufakat, musyawarah, untuk kebaikan bersama, itulah politik," ujarnya.
Baca Juga :
PAN Anggap Anies dan Ganjar Hadir atau Tidak dalam Penetapan Prabowo Tak Ada Pengaruhnya
Kedua, menurut Presiden, ada pepatah di setiap negara yang berbunyi, kalau prinsip kita harus sebagai batu, kalau gaya kita harus mengikuti arus.
"Singkat kata, almarhum tahu mana yang prinsip, mana yang harus bertenggang rasa, kita harus berdampingan damai," tambahnya.
Selain jajaran pimpinan MPR, dalam peringatan tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain itu menteri Sekretariat Negara, Sudi Silalahi dan Sekretaris Kabinet, Dipo Alam hadir dalam peringatan tersebut. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Singkat kata, almarhum tahu mana yang prinsip, mana yang harus bertenggang rasa, kita harus berdampingan damai," tambahnya.