Insiden Nabire, Menkopolhukam Minta Polri Usut Izin Keramaian

Korban luka kericuhan tinju di Nabire
Sumber :
  • tvOne

VIVAnews - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto sangat menyesalkan peristiwa keributan antar pendukung usai laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu malam, 14 Juli 2013.

Ia meminta pengalaman buruk ini dijadikan pelajaran bagi para penyelenggara kegiatan apapun, terutama olahraga, untuk memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan para pengunjung.

"Sangat sedih bahwa mereka menjadi korban karena berebutan mau ke luar ruangan karena pintunya hanya satu. Ini mungkin jadi pelajaran bagi para penyelenggara tidak hanya sekadar pertandingannya," ujar Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.

Menurut laporan terakhir yang diterima Djoko, sampai siang ini tidak ada perkembangan lebih lanjut di Nabire terkait peristiwa tersebut. Situasi pun, kata dia, sudah bisa dikendalikan.

"Kepada Kapolda saya sudah minta untuk terus antisipasi terhadap perkembangan apabila mungkin nanti bisa berkembang lebih lanjut," tuturnya.

Djoko mengatakan, masalah izin laga tinju ini akan dievaluasi lebih lanjut oleh Kapolri dan jajarannya. Menurutnya, harus diperiksa apakah ada izin keramaian, baik dari kepolisian maupun pemda, atas penyelenggaraan laga yang memperebutkan piala bupati itu.

"Mestinya ada izin keramaian, karena ini sudah berjalan lima hari. Protes biasa dari pendukung yang kalah, tapi menimbulkan kerusuhan, itu kita sesali," kata dia.

Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat kerusuhan dalam laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu malam, 14 Juli 2013, sekitar pukul 22.30 WIT. Korban meninggal terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Pemicunya adalah, karena suporter pendukung salah satu petinju tidak terima jagoannya kalah. Suporter sasana Mawa yang mengusung petinjunya Yulianus Pigome, mengamuk karena kalah dari petinju sasana Persada Alpius Rumkoren. (umi)

Hamas Sambut Baik Keputusan Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel
Ilustrasi aksi bullying atau penganiayaan.

Diduga Aniaya Siswa Hingga Tewas, Kepala Sekolah SMKN 1 Nias Selatan Ditahan

Penyidik Satuan Reskrim Polres Nias Selatan resmi menahan Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Negeri 1 Siduaori, Nias Selatan, berinsial SZ (37) atas karena diduga aniaya siswa h

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024