Mendikbud Luncurkan Kurikulum 2013 di DIY

Mendikbud M Nuh bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X
Sumber :
VIVAnews
Menpan-RB Sebut Seleksi Calon ASN Sesuai Jadwal, Tidak Ditunda Usai Pilkada
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, secara resmi meluncurkan kurikulum 2013 di SMA N 1 Kabupaten Bantul DIY. Peluncuran kurikulum ini ditandai dengan penyerahan buku pelajaran secara simbolis kepada perwakilan siswa SD, SMP, SMA dan SMK.

Disindir Tak Becus Urus Rumah Tangga, Ini Respons Tak Terduga Ria Ricis

Dalam sambutannya M Nuh mengatakan, pelaksanaan kurikulum 2013 memang belum diterapkan seluruhny sekolah. Saat ini baru ada sekitar 6.400 sekolah dari seluruh jenjang yang siap menerapkan kurikulum baru.
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahanmu


Sedangkan guru yang telah mendapatkan pelatihan kurikulum 2013 mencapai 61.074. Terdiri dari 572 instruktur nasional, 4.740 guru inti dan 55.762 guru sasaran.


"Pelaksanaan pelatihan instruktur nasional misalnya nilai rata-rata yang dicapai dari pre test ke post test mengalamai kenaikan cukup signifikan atau 20,60 persen. Tertinggi ada pada materi rasionalitas kurikulum (44,64 persen), materi analisis materi ajar (11,05 persen) dan materi rancangan pembelajaran dan praktik (9,53 persen)," katanya.


Ditambahkan M Nuh, penerapan kurikulum 2013 ini dilakukan secara bertahap dan ditargetkan pada tahun 2016 seluruh sekolah di Indonesia hingga daerah pelosok dapat melaksanakan kurikulum baru.


"Untuk kesiapan buku memang belum semua dicetak. Untuk SD baru dicetak untuk pelajaran kelas 1 dan 4, sedangkan SMP buku pelajaran kelas 8 belum dicetak dan baru dicetak tahun depan," katanya.


Lebih lanjut M Nuh mengatakan kurikulum 2013 ini bukan saja menyiapkan dan membangun secara personal peserta didik dalam tiga aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan saja melainkan kurikulum yang disiapkan untuk membangun masyarakat dan membangun peradabaan sehingga menjadi bangsa yang efektif dalam menghindari tiga penyakit sosial. Kemiskinan, ketidaktahuan dan keterbelakangan peradaban.


"Kurikulum 2013 ini diharapkan menjadi harapan baru menuju ke arah yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas dan kemajuan generasi Indonesia masa depan," katanya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya