Kontroversi Khofifah di Pilgub Jatim

Khofifah-Herman, salah satu pasang calon di Pilkada Jatim.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Eric Ireng
VIVAnews
Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara
- Sehari menjelang pengumuman hasil verifikasi Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur terus meruncing. Kabar pencekalan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Surjadi Sumawiredja ramai dibicarakan, meski rapat final Pilkada Gubernur Jawa Timur baru akan dilaksanakan Minggu, 14 Juli.

Pengawasan Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Papua Terancam Tak Maksimal

Puncaknya, bersamaan datangnya dua massa ke KPU, masing-masing Koalisi Pendukung Khofifah (KPK) dan Pemuda Pancasila yang mendesak KPU netral. Saat yang sama, KH Solahuddin Wahid dan Herman Surjadi Sumawiredja juga mendatangi KPU Jatim di Jalan Raya Tenggilis, Surabaya, Sabtu 13 Juli 2013.
Festival Pameran K-Pop Terbesar Siap Digelar 45 Hari! Musik, Film, Merchandise Ada di Sini


Di ruang media center, Gus Solah didampingi Herman mengatakan, KPU Jatim kurang cermat menyikapi polemik dukungan ganda.


Rombongan pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang itu didampingi Saifullah Maksum (LPP DPP PKB), Thoriqul Haq (Sekretaris DPW PKB Jatim) dan cawagub Hermas Surjadi Sumawiredja. Mereka ditemui Kepala Divisi Pencalonan KPU Jatim, Agung Nugroho.


Gus Sholah mengaku kedatangannya untuk membantu KPU Jatim dan proses demokrasi di Jatim supaya dimudahkan dan menghindari intervensi pihak-pihak tertentu serta memberikan solusi terbaik untuk selamatkan demokrasi di Jatim.


Sejumlah pihak tampil, menuntut agar rapat itu dibuka secara transparan ke publik. "KPU Jatim harus meloloskan pasangan Khofifah-Herman sebagai cagub dan cawagub, karena semua persyaratan sudah terpenuhi," kata Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar.


Supaya gamblang, pinta Cak Imin, semua masyarakat ikut memantau semua proses dan tahapan pra pilkada di Jatim, sampai saat pencoblosan, hingga penghitungan suara.


Dia menambahkan, isu tidak terpenuhinya persyaratan pencalonan Khofifah-Herman sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu karena khawatir kalah berkompetisi di Pilgub yang digelar 29 Agustus.


Saat ini Khofifah Indar Parawansa-Herman Surjadi Sumawiredja mengantongi modal dukungan 15,55 persen suara. Dukungan itu dari PKB, PKPB, PKPI, PK, PPNUI, dan PMB. Sementara untuk lolos sebagai calon hanya dibutuhkan 15 persen suara atau 15 persen kursi di parlemen DPRD Jatim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya