Dipukul Wakil Bupati, Kepala Bandara Wamena Lapor Polisi

Ilustrasi-Bandara Wamena, Papua.
Sumber :
  • ANTARA/Chanry Andrew Suripatty
VIVAnews
Puji MK Persilakan Pemohon Serahkan Kesimpulan Sengketa Pilpres, Refly: Luar Biasa
– Kepala Bandara Wamena Junikar Pakondo menempuh jalur hukum menindaklanjuti pemukulan terhadap dia dan karyawannya oleh Wakil Bupati Jayawijaya Jhon Ricard Banua, Minggu 7 Juli 2013. Seluruh pegawai Bandara Wamena menggelar aksi mogok kerja hari ini, Senin 8 Juli 2013, atas kesewenang-wenangan pejabat terhadap mereka.

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

“Peristiwa pemukulan ini telah saya laporkan kepada kepolisian dan akan terus saya tindaklanjuti sesuai proses hukum yang berlaku. Saya tidak hanya dipukul oleh satu orang, tapi dikeroyok oleh lebih dari tiga orang, termasuk ajudan Wakil Bupati dan Kepala Dinas Perhubungan setempat,” kata Junikar di Wamena, Papua.
Relawan Prabowo Batal Gelar Aksi, Polisi Berlakukan Pengalihan Arus Situasional Depan MK


Saat ini pegawai Bandara Wamena sedang menggelar pertemuan dengan Kapolres Jayawiya, Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya, Kepala Kejaksaan Negeri Wamena, Ketua Pengadilan Negeri Wamena, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayawijaya, staf ahli bupati, dan pejabat terkait lain untuk mencari jalan keluar.


Mogok kerja di Bandara Wamena mengakibatkan ratusan peserta Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) terlantar. Mereka berjubel di sekitar bandara dan di depan Polsek Bandara. Tokoh agama setempat, Pastor Yohanes, meminta peristiwa pemukulan terhadap Kepala Bandara itu diselesaikan dengan baik karena dampaknya menyangkut orang banyak.


“Belum ada kejelasan untuk penerbangan selanjutnya. Jadi tolong masalah ini segera dituntaskan,” kata Pastor. Ratusan peserta Pesperawi pun kini tak terkoordinir. “Mereka kebingungan mau makan dan tidur di mana. Ini tak bisa dibiarkan,” ujar Pastor Yohanes.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, Minggu kemarin Wakil Bupati Jayawijaya yang hendak bertolak ke Jayapura memaksa pesawat Walesi Air berangkat. Namun pilot tidak bersedia terbang karena pegawai
Air Traffic Control
(ATC) tidak mau memandu penerbangan tersebut.


Alasannya, pukul 18.00 WIT itu sudah di luar jam penerbangan, dan langit gelap malam hari membahayakan penerbangan. Kepala Bandara dan pegawai ATC yang datang untuk memberikan penjelasan kepada rombongan Wakil Bupati Jayawijaya justru dipukul dan ditendang. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya