Sumber :
- ANTARA
VIVAnews
- Pengikut Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatera Barat, sudah memulai puasa sejak Minggu, 7 Juli 2013. Tarekat ini menentukan 1 Ramadan menggunakan metode hisab munjid.
Tarekat Naqsabandiyah melaksakan salat tarawih perdananya Sabtu 6 Juli lalu. "Metode ini (hisab munjid) dibawa dari Makkah," kata Edison, tokoh Naqsabandiyah, di Surau Baitul Makmur, Kecamatan Pauh Kota Padang kepada VIVAnews.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun
Tarekat Naqsabandiyah melaksakan salat tarawih perdananya Sabtu 6 Juli lalu. "Metode ini (hisab munjid) dibawa dari Makkah," kata Edison, tokoh Naqsabandiyah, di Surau Baitul Makmur, Kecamatan Pauh Kota Padang kepada VIVAnews.
Edizon mengatakan, metode ini sudah dipakai sejak zaman Rasulullah. Keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama. "Bagi Naqsabandiyah, dalam satu tahun hanya ada 360 hari. Dalam satu bulan hanya ada 29 dan 30 hari. Tidak ada yang 31 hari dalam satu bulan," kata Edizon.
Tidak hanya menggunakan metode hisab munjid, Tarekat Naqsabandiyah juga memakai cara Rukhyatul Hilal yakni melihat bulan langsung di tempat yang tinggi tanpa alat bantu. Melihat bulan ini biasanya dilakukan sebelum Ramadan, tepatnya bulan Syaban.
Jamaah tarekat ini tersebar di berbagai daerah di Sumbar. Jumlah paling banyak berada di Kota Padang sekitar 8 ribu orang. Sementara, di Kabupaten Solok Selatan, Pesisir Selatan dan Pasaman tidak sebanyak jumlah di Kota Padang. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Edizon mengatakan, metode ini sudah dipakai sejak zaman Rasulullah. Keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama. "Bagi Naqsabandiyah, dalam satu tahun hanya ada 360 hari. Dalam satu bulan hanya ada 29 dan 30 hari. Tidak ada yang 31 hari dalam satu bulan," kata Edizon.
