SBY Jelaskan Kedaulatan RI atas Papua ke Australia

Mantan Presiden SBY.
Sumber :

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia terpilih, Kevin Rudd, membahas perkembangan situasi Papua dalam Pertemuan Tahunan Pemimpin Indonesia-Australia atau Annual Leaders Meeting (ALM) di Istana Bogor, Jumat 5 Juli 2013.

Salurkan Gaji hingga THR PNS, Sri Mulyani Sudah Gelontorkan Rp 70,7 Triliun

Dalam kesempatan itu, SBY mengapresiasi Australia yang mengakui Papua sebagai wilayah sah dari Republik Indonesia. SBY mengatakan, selama ini propaganda yang dilakukan kaum separatis yang menamakan kelompoknya Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah membuat dunia mencemaskan keutuhan dan kedaulatan Indonesia atas Papua.

"Kebijakan kita yang riil soal Papua, sejak 2005, segera setelah saya menjadi presiden, telah kami lakukan perubahan yang fundamental dari pendekatan keamanan menjadi pendekatan kesejahteraan," kata SBY.

SBY menjelaskan, kini Papua sudah berstatus sebagai daerah otonomi khusus dengan kewenangan lebih luas, anggaran daerah pun telah ditingkatkan.

"Kita lakukan percepatan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, affirmative action untuk putra Papua," ujarnya.

Bukan hanya itu, SBY juga mengungkapkan hasil pembicaraannya dengan Gubernur Papua dan para pemimpin Papua mengenai kemungkinan perluasan otonomi khusus atau Otonomi Khusus Plus pada Papua.

"Kalau memang ada plusnya, sepanjang Papua masih menjadi bagian dari NKRI, dan untuk kebaikan Papua dan Indonesia, maka format otonomi plus itu dimungkinkan, meskipun harus kerja sama dengan parlemen, tapi menurut saya, itu bisa menjadi solusi yang baik," ungkapnya.

SBY juga mengeluhkan masalah penilaian beberapa pihak terkait adanya pelanggaran HAM yang dilakukan polisi dan prajurit Indonesia di Papua. Ia menegaskan, polisi dan prajurit yang terlibat pelanggaran HAM langsung ditindak oleh korpsnya masing-masing, dan dijatuhi sanksi. Namun, ia pun tak bisa memungkiri bahwa banyak pula polisi dan prajurit Indonesia yang menjadi korban kelompok separatis di Papua.

"Terus terang, di tahun-tahun terakhir ini justru yang banyak jadi korban adalah militer Indonesia, polisi Indonesia, karena kami sudah ubah yang tadinya operasi militer secara offensif menjadi untuk menjaga keamanan publik daerah-daerah tertentu." terang SBY.

"Intinya kami akan berbuat seadil-adilnya, sedamai mungkin, pendekatan politik dan kesejahteraan. Saya minta pengertian Australia sebagai kawan dekat dan partner yang kuat dari Indonesia," tandasnya.

Brandon Salim dan Dhika Himawan

Effort Banget, Begini Proses Lamaran Brandon Salim dan Dhika Himawan yang Penuh Kejutan

Proses kejutan untuk melamar Dhika Himawan cukup panjang, pertama-tama, Brandon Salim meminta restu pada orang tua Dhika Himawan pada 29 Februari 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024