- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Panitia Penerimaan Barang di Kementerian Kesehatan, Wahyudi, mengungkapkan, proyek pengadaan alat kesehatan dan reagen consumable flu burung tahun 2007 di Kementerian Kesehatan ternyata tidak melalui proses tender, tetapi dengan penunjukan secara langsung.
"Setahu saya PL (Penunjukan Langsung). Yang ditunjuk bendera PT Kimia Farma. Sebab hal itu kejadian luar biasa kasus flu burung," kata Wahyudi memberikan kesaksian di persidangan dugaan korupsi alat kesehatan Kemenkes di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis 4 Juli 2013.
Kabar proyek tersebut merupakan penunjukan langsung diketahui Wahyudi dari rekan-rekannya di Kemenkes. Namun, ia tidak merasa curiga, sebab saat proyek tersebut dilakukan dalam kondisi luar biasa (wabah flu burung). "Saya tidak pernah baca, yang saya tahu itu kejadian luar biasa. Saya dengar dari kawan-kawan sejawat," ujarnya.
Saat ditanya hakim mengenai nama-nama perusahaan yang memasok peralatan kesehatan untuk penanganan wabah flu burung, Wahyudi mengaku tidak ingat. Ia hanya diminta untuk memeriksa barang-barang di gudang. Setelah mendapatkan kepastian tempat dan waktu, panitia memeriksa barang tersebut. "Saya memeriksa di beberapa tempat, yakni di Pulo Gadung, Sunter dan Kebayoran Lama," ungkapnya.
Dia memastikan gudang tempat barang-barang yang diperiksa itu bukan milik Kementerian Kesehatan tapi milik PT Bina Usaha Raya dan PT Elokarsa.
Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya
Imbas dari merosotnya kekayaanya Elon Musk tersebut kini mengalami penurunan kekayaan dari daftar orang terkaya di dunia dari posisi sebelumnya kedua kini menjadi ketiga.
