Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Komisi I Bidang Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi dan Informasi Dewan Perwakilan rakyat telah memilih sembilan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia periode 2013-2016, Rabu malam, 3 Juli 2013.
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq, Kamis 4 Juli 2013 berharap, sembilan komisioner itu bisa memperkuat fungsi lembaga penyiaran dengan Undang-Undang. Selain itu, dalam memasuki tahun politik ini, KPI juga diharapkan bisa bersikap adil dalam isi siaran.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq, Kamis 4 Juli 2013 berharap, sembilan komisioner itu bisa memperkuat fungsi lembaga penyiaran dengan Undang-Undang. Selain itu, dalam memasuki tahun politik ini, KPI juga diharapkan bisa bersikap adil dalam isi siaran.
"Menjaga posisi lembaga penyiaran agar adil dan seimbang dalam isi siaran di tahun politik pemilu ini," kata Mahfudz Siddiq.
Hal yang sama juga diungkapkan anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin. Politikus Partai Golkar itu berharap, sembilan komisioner itu bisa menjadikan televisi dan radio menyuguhkan siaran yang berkualitas.
"Berdiri netral di atas semua kepentingan dan sanggup menjaga independensinya," kata Nurul.
Pemilihan komisioner KPI yang baru dilakukan dengan cara voting. Anggota DPR memilih sembilan orang dari total 27 calon anggota KPI yang telah mengikuti fit and proper test.
Komisioner yang terpilih itu yakni, Bekti Nugroho (47 suara), Judhariksawan (46 suara), Agatha Lily (44 suara), Azimah Subagijo (39 suara), Idy Muzzayad (31 suara), Amirudin (29 suara), Sujarwanto Rahmat Muhammad Arifin (29 suara), Danang Sangga Buwana (27 suara), Fajar Arifianto Nugroho (27 suara).
Selain itu ada empat komisioner cadangan KPI. Cadangan itu akan menggantikan jika ada komisioner yang ternyata berhalangan. Peringkat 10, 11, 12, 13 langsung dipilih jadi anggota cadangan.
Empat komisioner cadangan itu yakni, Riswandi Syahputra (26 suara), Ezki Tri Rezeki (25 suara), Minah Mutmainnah Armando (21 suara), Muhammad Zeen Al-Faqih (21 suara).
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Menjaga posisi lembaga penyiaran agar adil dan seimbang dalam isi siaran di tahun politik pemilu ini," kata Mahfudz Siddiq.
