- VIVAnews/Puspita Dewi
VIVAnews – Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polrestabes Semarang mendatangi lokasi ledakan di belakang gedung DPRD Jawa Tengah, Semarang, untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), 1 Juli 2013. TKP sendiri dipasangi garis polisi dengan radius 5 meter dari lokasi ledakan, yaitu di sebelah barat gedung DPRD Jateng.
Tim Inafis memeriksa lubang selokan berukuran 50 cm x 50 cm, kemudian memasuki gedung DPRD Jateng dan naik ke balkon lantai dua yang tepat berada di atas sumber ledakan. Tak terlihat mobil-mobil pegawai yang biasa terparkir di areal sekitar tempat ledakan.
Petugas di gedung DPRD Jateng juga memasang rambu sekitar 20 meter dari lokasi. “Saya baru tahu ada ledakan pagi tadi. Kami harus amankan dan kondisikan agar tidak ada kendaraan yang diparkir di sekitar lokasi ledakan,” kata salah satu petugas di Gedung DPRD Jateng. Ledakan di sebelah barat gedung DPRD Jateng terjadi Minggu, 30 Juni 2013. Saksi mendengar ledakan terjadi lebih dari 10 kali.
Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih mengatakan berdasarkan laporan stafnya, ledakan kemungkinan dipicu adanya pembuangan limbah fumigasi. Sebelum ledakan terjadi, memang ada rekanan yang mengerjakan tugas fumigasi di gedung DPRD Jateng.
“Limbah itu mengandung phospin dan karbit. Dibuang di saluran air lantai dua. Kemungkinan ketika limbah itu sampai bawah, proses persenyawaan sudah selesai dan gas yang dihasilkan mencari jalan keluar sehingga terjadi ledakan,” kata Rustriningsih.
Saat ini rekanan yang melaksanakan fumigasi, baik manajemen maupun petugas lapangan, sudah diperiksa oleh polisi.
Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat
Daud Kim memposting permintaan maaf di Instagram-nya tetapi langsung menghapusnya dengan cepat, yang mendorongnya untuk mengambil langkah dan mengungkap kejahatannya.
