Arab Saudi: Kuota Berkurang, Dahulukan yang Belum Berhaji

Calon jamaah haji mengikuti manasik di Lhokseumawe, Aceh.
Sumber :
  • ANTARA/Rahmad
VIVAnews
Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel
– Akibat renovasi Masjidil Haram yang tengah berlangsung, Kerajaan Arab Saudi mengurangi kuota jamaah dari berbagai negara hingga 20 persen, termasuk dari Indonesia. Masyarakat Indonesia yang akan berangkat tahun ini terpaksa gigit jari jika tidak termasuk dalam jumlah kuota.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak, mengatakan bahwa masyarakat Indonesia yang sebelumnya sudah pernah berhaji diharapkan berbesar hati mengalah pada mereka yang belum pernah ke tanah suci.
Pentingnya Mencintai Diri: Melawan Depresi dan Maraknya Percobaan Bunuh Diri


“Untuk mereka yang sudah pernah berhaji, mohon beri kesempatan untuk mereka yang belum berhaji,” kata Mustafa pada konferensi pers di kediamannya di Jakarta, Kamis 27 Juni 2013.


Mustafa menegaskan bahwa pemotongan kuota tidak hanya dialami oleh masyarakat Indonesia, tapi juga umat Islam di berbagai negara di dunia. Bahkan, jamaah dari dalam negeri Saudi juga dikurangi kuotanya hingga 50 persen. “Tidak hanya Indonesia yang dipotong kuotanya, tapi juga Pakistan, Mesir, Iran, dan negara lain, baik besar maupun kecil,” ujarnya.


Indonesia mendapatkan jatah jamaah sebanyak 211.000 tiap tahunnya. Indonesia adalah negara pengirim jamaah haji terbesar di dunia. Namun akibat pemotongan ini, tahun ini Indonesia hanya akan mengirimkan 168.000 jemaah saja.


Renovasi sendiri akan dilakukan selama tiga tahap untuk memperluas wilayah thawaf di sekeliling kabah. Akibat renovasi, biasanya Masjidil Haram bisa menampung jamaah thawaf sebanyak 48.000 orang per jam, namun kini hanya bisa 22.000 jamaah per jam.


Namun, jika renovasi rampung, Masjidil Haram akan mampu menampung 105.000 jamaah thawaf per jam. Total, salah satu masjid suci umat Islam ini akan bisa menampung dua juta orang.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya