Bencana Asap, BNPB Tambah Satu Heli Pembom Air

Riau diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVAnews
Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana  menambah satu helikopter guna meningkatkan kemampuan pemboman air untuk mengatasi bencana asap yang terjadi di Riau sejak sepekan lalu.

Kasus Pemerasan Firli Bahuri Mandek, Kombes Ade Safri: Pasti Tuntas

Memasuki hari keempat, Senin 24 Juni 2013, sejak digelarnya operasi penanggulangan bencana asap pada 21 Juni 2013 lalu, pemboman air (water bombing) dilakukan dengan menggunakan satu helikopter collibri TNI AU dan 2 helikopter Bolco BNPB.
Uruguay dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal


Helikopter Collibri bertugas melakukan pencarian lokasi titik api dan selanjutnya helicopter Bolco mengangkut air dengan bambi bucket dengan kapasitas 500 liter sekali angkut dan kemudian dijatuhkan di titik api.


Pada Minggu, 23 Juni 2013 kemarin, pemboman air dilakukan oleh 2 heli Bolco di wilayah Mandau. Pemadaman dilakukan dengan menjatuhkan total 7.000 liter air pada titik-titik api.


Sedangkan hujan buatan dilakukan dengan 1 pesawat Hercules TNI AU dan 1 pesawat Casa 212 BPPT. Hujan buatan dengan cara menaburkan garam dapur (NaCl) pada awan-awan potensial di udara.


"Biasanya di daerah kebakaran lahan dan hutan, awan-awan sulit terbentuk karena terhalang oleh butir-butir aerosol dari asap kebakaran," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.


Penyebaran garam sudah dilakukan dua kali. Dengan pesawat Hercules yang menebarkan 2 ton garam di atas wilayah Duri, Dumai, dan Sei Pekning. Hasilnya dilaporkan terjadi hujan di daerah Dumai.


Pada hari Minggu, pesawat Hercules melakukan penyebaran garam di atas wilayah Bengkalis dan Dumai. Hasilnya pada sore hari sekitar jam 17.00 terjadi hujan di Dumai.

 

Dengan demikian untuk operasi pemadaman dari udara dikerahkan 3 helikopter Bolco BNPB, 1 helikopter Collibri TNI AU, satu pesawat Hercules C-130 TNI AU, dan 1 pesawat Casa 212-200 versi rain making BPPT.


"Hari ini operasi terus dilanjutkan untuk mengatasi hotspot di Rokan Hilir, Pelalawan dan Bengkalis, Riau," katanya.

 

Sejak pagi tadi, kabut asap masih melanda kawasan Riau.

Kondisinya bahkan dianggap warga lebih parah dari hari sebelumnya. Asap tebal melanda kawasan Pekanbaru, Inhu, Duri dan Dumai.


Selain mengganggu aktivitas warga dan mengancam kesehatan, kabut asap sempat mengganggu penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Jarak pandang di bandara hanya 500 meter. Hal ini sangat berbahaya untuk pendaratan penerbangan.


Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Baikuni, menyebutkan ada tiga masakapai terpaksa mengendalikan pendaratannya. Ketiga maskapai itu adalah AirAsia dari Bandung tujuan Pekanbaru. Karena kabut asap, pendaratan AirAsia terpaksa dialihkan ke Kuala Lumpur.


Sedangkan Silk Air dari Singapura yang sudah berada di udara Pekanbaru, tak bisa mendarat. Akibatnya, pesawat terpaksa kembali ke Singapura. Sedangkan Pesawat Lion Air dari Jakarta pendaratannya dilaihkan ke Medan, Sumatera Utara. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya