Survei: BLSM Naikkan Citra SBY dan Partai Demokrat

Pidato Perdana SBY
Sumber :
  • Biro Pers Istana/Abror Rizki
VIVAnews -
Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan
Menurut hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi berkah bagi Presiden SBY dan Partai Demokrat.

Lika Liku Kehidupan Soesalit Djojoadhiningrat, Pasca Ibunda RA Kartini Meninggal Dunia

Pernyataan itu dikeluarkan LSI pada di acara Konferensi Pers Hasil Temuan dan Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network yang bertajuk "Politik Kebijakan BBM, BLSM, dan Efek Elektoralnya", di kantor LSI, Jakarta, Minggu 23 Juni 2013.
Video Honda HR-V Parkir di Jalan Sempit, Bikin Macet dan Sulit Dilewati


Program BLSM yang direalisasikan pemerintah memiliki efek elektoral atau naik turunnya dukungan publik terhadap Presiden SBY dan Partai Demokrat.


Survei itu menunjukkan 46,95 persen publik menyatakan SBY paling berjasa. Sebanyak 11,47 persen menyatakan Hatta Rajasa yang berjasa. Dan, 16,12 persen yang menyatakan tokoh lain.


Sementara, sebanyak 49,45 persen publik menyatakan Partai Demokrat sebagai partai yang paling berjasa terhadap pemberian BLSM. Dan, hanya 16,73 persen publik yang menilai partai politik lain berjasa.


Dari sejumlah survei yang dilakukan LSI, menurut Adjie Alfaraby, peneliti LSI, menaikkan harga BBM adalah "musibah politik" bagi pihak yang dianggap bertanggung jawab.


Sedangkan, pemberian kompensasi berupa uang tunai adalah berkah bagi pihak yang dianggap berjasa.


"SBY dan Partai Demokrat mampu membentuk citra bahwa mereka adalah pihak yang paling berjasa. Itu merupakan senjata SBY dan Partai Demokrat untuk menarik simpati publik di Pemilu 2014," kata Adjie.


"Untuk lebih menaikkan pamor SBY dan Partai Demokrat, kita lihat saja nanti, apakah pihak tersebut akan kembali menurunkan harga BBM dan memberikan BLSM di menjelang Pemilu 2014," ujarnya.


Dua program itu, menurut Adjie, sangat mungkin terjadi untuk mewarnai politik Indonesia sampai tahun 2014. "Kita lihat apakah Partai Demokrat akan mendapat berkah kembali, sama seperti pada tahun 2009," kata Adjie.


Sebelumnya, pada tahun 2008 dan 2009 menjadi "berkah" bagi SBY dan Partai Demokrat. Saat itu, harga BBM turun dua kali (Desember 2009 dan Januari 2009). Ditambah lagi, saat itu hadir program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2008 dan 2009.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya