Kebakaran Hutan di Riau Terjadi di Lahan Milik Asing

Kebakaran hutan di Riau sebabkan kabut asap.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVAnews
Konflik Israel-Iran Memanas, Airlangga Sebut Stabilitas Keuangan Aman 
- Berdasarkan pemantauan satelit pemantau cuaca dan pendeteksi panas bumi (NOAA) milik Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisik (BMKG) Riau, yang merekam pada Selasa, 18 Mei 2013, terdeteksi ada 148 titik panas di Riau.

Hajar Arema FC, Modal PSS Sleman Selamat dari Degradasi

Dari hasil pemantuan Dinas Kehutanan Riau, titik yang terekam satelit sebagian berada di areal perkebunan dan hutan tanaman industri milik perusahan asing asal Malaysia.
Wow! Siomay Indonesia Dinobatkan Jadi Dumpling Terenak Pertama di Dunia


"Jadi kami meluruskan, itu bukan data yang dikeluarkan Dinas Kehutanan. Titik panas itu terekam satelit BMKG dan dari peta kami melihat kawasan itu berada di perkebunan warga dan milik asing," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Zulkifli Yusuf, Kamis, 20 Juni 2013.


Dari penjelasan Zulkifli, dari rekaman satelit wilayah yang terbakar diduga adalah perkebunan milik pemodal asing, diantaranya PT Langgam Inti Hibrida, yang berada di kawasan Desa Sering, Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, yang merupakan milik Malaysia. Titik panas lain berada di perkembunan milik PT Bumi Reksa Nusa Sejati yang berada di Desa Simpang Kareman, Kecamatan Pelagiran, Kabupaten Indragiri Hilir.


Lahan lainnya yang terbakar adalah milik PT Tunggal Mitra Platation, PT Abdi Platation, PT Jati Jaya Perkasa, PT Udaya Loh Dinawi dan PT Mustiak Agro Lestari. Semua lahan tersebut milik perusahaan dengan modal asing dari Malaysia.


Zulkifli Yusuf yang berada di lokasi kebakaran menyampaikan, pemadamanan saat ini masih dilalkukan dengan cara manual. Sejumlah titik api yang berdekatan dengan pemukiman menjadi prioritas untuk segera dipadamkan.


Sementara itu, Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Saiqlul yang baru saja menghadiri rapat dengan Kementerian Kehutanan dan instasi lain di Jakarta menjelaskan, hasil pertemuan merekomendasikan untuk membuat hujan buatan dan pemadaman dari udara.


"Delegasi dari Singapura menanyakan mengenai tindak lanjut pemadaman yang kita lakukan, itu saja. Jadi untuk hujan buatan dan pemadaman dari udara sedang dipersiapan administrasinya," katanya.


Sementara saat disinggung soal lahan milik perusahaan Malayasia yang terbakar di Raiu, Said tidak mengetahuinya. Dari hasil laporan yang diterimanya pada Selasa lalu, kebakaran terjadi di perkebunan milik warga dan lahan tidur. "Tapi kalau sekarang sudah menyebar ke lahan milik perusahaan-perusahaan asing saya belum mendapat laporan lagi," ujar dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya