'Dewi Keadilan' Muncul di Tengah Sidang Kasus Cebongan

Dewi Keadilan di Sidang Kasus Cebongan
Sumber :
  • Daru Waskita/VIVAnews
VIVAnews -
Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini
Sidang perdana kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, yang dilakukan 12 anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro, Solo, digelar hari ini di Yogyakarta, Kamis 20 Juni 2013.

10 Negara Ini Dicap Paling Malas Gerak Sedunia, Kok Bisa?

Di tengah berlangsungnya sidang, muncul sosok wanita berpakaian serba putih dengan mata yang ditutup kain transparan. Tangan kirinya membawa timbangan lambang peradilan dan di tangan kanannya membawa pedang yang terbuat dari kayu.
Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal di Dunia


Wanita yang muncul di tengah kerumunan warga yang menyaksikan proses persidangan bernama 'Dewe Themes' atau Dewi Keadilan. Wanita berambut panjang yang menyerupai Dewi Keadilan ini merupakan perwakilan dari masyarakat Yogyakarta.


"Saya datang ke sini untuk memberikan dukungan moral kepada Kopassus yang memberi rasa aman bagi masyarakat Yogyakarta, telah menumpas preman yang merugikan masyarakat Yogya," kata wanita itu kepada
VIVAnews
.


Dia mengaku bahwa tindakan yang dilakukan oleh oknum Kopassus tidak dapat dibenarkan, namun harus mempertimbangkan sisi positif dari tindakan yang dilakukan oleh mereka.


"Saya membawa timbangan wujud keadilan bagi 12 anggota Kopassus yang harus dipertimbangkan hakim," tuturnya.


Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) DIY, Waljito, mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh 12 terdakwa cukup berdampak pada keamanan di Yogya. Kota Yogya kini jauh lebih aman, tidak banyak preman meresahkan berkeliaran. Namun dia tetap menyadari bahwa tindakan anggota Kopassus menyerang lapas tidak dapat dibenarkan.


"Berikan vonis yang terbaik bagi 12 anggota Kopassus dengan mempertimbangkan keadilan masyarakat yang merasa terayomi atas keberadaan Kopassus," katanya.


Yel-yel dan dukungan dari luar pengadilan terus diteriakkan ratusan orang yang tergabung dalam Keluarga Sabuk Hitam Indonesia Karate Do (inkado) DIY, Front Jihad Islam, Pemuda Pancasila, From Jogja Rempuk, Rakyat Jogja Anti Premanisme, Paksikaton, Sekeber Penetapan dan non elemen seperti karyawan hotel, karyawan SPBU dan petugas keamanan.


"Hidup Kopassus, berantas preman yang meresahkan masyarakat Yogya!," teriak mereka. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya