Dianggap Sering Celaka, Armada MA60 Merpati Diragukan

kecelakaan pesawat merpati di kupang
Sumber :
  • ANTARA/Bernadus Tokan
VIVAnews
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
- Pesawat jenis MA60 milik maspakai penerbangan Merpati Nusantara Airlines (MNA), tergelincir di Bandara El Tari Kupang, pagi tadi. Komisi V DPR RI menganggap pesawat jenis ini tidak layak terbang.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

"Sudah sejak lama kami pelajari. Bahkan sudah kami sampaikan pesawat jenis MA60 kami ragukan kelayakannya," kata anggota V DPR RI, Saleh Husen, di DPR RI, Jakarta, Senin, 10 Juni 2013.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024


Pesawat komuter twin turboprop MA60 ini buatan perusahaan Xian Aircfart Industrial Corporation, China. Menurut Saleh, sejak diproduksi, pesawat ini sering mengalami kecelakaan. Di Indonesia, pesawat ini hanya dioperasikan satu maskapai, PT Merpati Nusantara Airlines. Dan ini menunjukan kualitas dari pesawat MA60.


Pesawat itu mengalami kecelakaan serius, sehingga Bandar Udara Eltari harus dihentikan sementara operasinya. Hingga kini, sisa-sisa pesawat terbang itu disingkirkan dari landas pacu. MA60 nahas itu patah dua struktur badan pesawat terbangnya.


"Untung semua penumpang selamat," katanya.


Komisi V telah meminta KNKT untuk melakukan investigasi kejadian ini. Selain itu komisi V juga akan meminta masukan mengenai kelayakan operasi dari pesawat ini.


"Kita khawatir dengan pesawat jenis ini.  Memang sejak awal kami sudah meragukan jenis pesawat ini untuk terbang di Indonesia," katanya.


Corporate Secretary PT Merpati Nusantara Airlines Herry Saptanto menjelaskan, pesawat jurusan Bajawa–Kupang mengalami
Hard Landing
di
runway
07 Bandara El Tari.


Hard Landing
merupakan kondisi di mana pesawat menyentuh landasan dengan kecepatan tinggi dan mengalami benturan keras yang lebih besar dari keadaan normal.


Berdasarkan manifes, pesawat dengan nomor penerbangan MZ 6517 itu membawa 45 orang dewasa, satu orang bayi dan empat kru pesawat. Seluruh penumpang dan kru pesawat selamat.


Kondisi pesawat dalam proses evakuasi untuk dilakukan investigasi lebih lanjut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Belum diketahui mengenai penyebab kecelakaan.


Herry menjelaskan, pesawat Merpati itu terbang dengan rute Kupang–Bajawa pukul 07.40 WITA kemudian kembali terbang dari Bajawa menuju Kupang pukul 09.00 WITA  dengan waktu kedatangan sekitar pukul jam 09.40 WITA. Menurut rencana Pesawat tersebut selanjutnya akan menerbangi rute Kupang–Waingapu PP (pulang pergi) dan Kupang–Alor PP. (eh)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya