Riwayat Sakit Taufiq Kiemas

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas berpidato
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVAnews - Singapore General Hospital menjadi saksi wafatnya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas dalam usia 70 tahun. Suami mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri itu menghembuskan nafas terakhir pukul 18.05 WIB, Sabtu 8 Juni 2013 setelah lima hari menjalani perawatan. Kiemas diketahui memiliki riwayat sakit jantung. Dan, ini bukan kali pertama ia masuk rumah sakit.

Sebelumnya berulang kali pria asal Sumatera Selatan ini masuk berbagai rumah sakit di Tanah Air.

Pada Oktober 2005, Kiemas pernah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung atau pacemaker di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta. Saat itu operasi berjalan lancar. Dari perkiraan 3-4 jam, operasi dirampungkan dalam waktu satu jam. Jantung Kiemas bermasalah karena berat badannya yang sudah berlebih. Waktu itu lebih dari dua minggu ia menjalani perawatan di rumah sakit ini.

Setelah sukses menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung ini, Kiemas kembali menjalani aktivitasnya sebagai wakil rakyat.

Pertengahan Mei 2009, pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1942 itu juga dilarikan ke Rumah Sakit MMC, Jakarta. Saat itu, Rabu 13 Mei 2009, sekitar pukul 14.30 WIB, Taufiq meninggalkan kediamannya, disusul Megawati dan putrinya, Puan Maharani. Diduga, penyakit jantungnya kambuh.

Pada 7 Januari 2010, lagi-lagi Kiemas harus dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, karena kelelahan. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP saat itu, Hasto Kristiyanto, menuturkan, aktivitas Kiemas sejak menjabat Ketua MPR memang sangat tinggi. Apalagi ia sedang gencar mensosialisasikan empat pilar kebangsaan.

Sebelum masuk rumah sakit, Kiemas memang baru saja melawat ke Vietnam dan menerima kunjungan sejumlah duta besar negara sahabat. Sehari di RS Abdi Waluyo, Kiemas dipindah ke RS MMC.

Seperti biasa, Megawati tidak pernah absen mendampingi Kiemas di rumah sakit. Bahkan saat itu ia sempat mempersingkat rapat rutin DPP PDIP yang dipimpinnya. Mega yang biasa memimpin rapat usai salat Jumat hingga sore hari, hanya menyisihkan waktu satu jam.

Akhir tahun 2011, Kiemas kembali menjalani perawatan intensif di Paviliun Dr Sukaman, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta Barat.

Juni 2012, Kiemas terpaksa tidak bisa menghadiri 67 tahun lahirnya Pancasila, sekaligus mengenang 111 hari lahir dan 42 tahun wafatnya Bung Karno yang digelar di Hotel Kempinsky Indonesia, 6 Juni 2012. Ia kembali masuk rumah sakit. Hanya Puan Maharani yang mewakili orangtuanya.

"Ibu Mega minta maaf tidak bisa datang karena malam ini Bapak Taufiq Kiemas harus masuk rumah sakit," kata Puan waktu itu.

5 Fakta Mengerikan Timnas Indonesia Usai Singkirkan Korea Selatan di Piala Asia U-23

November 2012, kesehatan Kiemas kembali merosot. Ia diterbangkan ke Singapore General Hospital karena penyakit lamanya kembali kambuh. Kali ini paru-parunya yang bermasalah. Kesehatan Kiemas menurun sejak kembali ke tanah air usai menunaikan ibadah haji pada Oktober 2012.

Dan, lima hari lalu, Kiemas kembali menginjakkan kakinya di rumah sakit negeri jiran itu. Ia kelelahan setelah mengikuti serangkaian kegiatan Hari Kelahiran Pancasila di Ende, NTT pada 1 Juni 2013 lalu. Acara ini juga dihadiri Wapres Boediono.

Terpopuler: Harga Bekas dan Pajak Tahunan Avanza Veloz, 2 Mobil Keren Mazda di China

Guruh Soekarnoputra mengungkapkan, kakak iparnya meninggal karena sakit jantung yang dideritanya selama ini. Karena riwayat sakit dan usianya, keluarga kata Guruh sebetulnya sudah mengingatkan Kiemas agar istirahat. Namun posisinya sebagai ketua MPR menuntutnya menjalani berbagai macam kegiatan.

Kiemas rencananya akan dimakamkan di TMP Kalibata, di samping makam kedua orangtuanya. Upacara pemakaman akan dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (sj)

Film Badarawuhi di Desa Penari Bakal Tayang di 28 Negara Bagian AS
Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo, Amir Halid kini terus berlanjut dan belasan korbannya sudah melapor ke Polisi.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024