Alasan Keluarga Bangun Museum Soeharto

Museum mantan Presiden Soeharto
Sumber :
  • Daru Waskita/VIVAnews

VIVAnews - Museum mantan Presiden Soeharto di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, hari ini, Sabtu 8 Juni 2013, diresmikan.

Dalam sambutannya, putri almarhum Soeharto, Siti Hardiyanti Rukmana atau yang biasa disapa Mbak Tutut menuturkan, museum ini didirikan untuk mengenang jasa dan pengabdian Soeharto kepada bangsa dan negara.

"Memorial ini untuk meluruskan sejarah dari bapak kami, HM Soeharto," kata Mbak Tutut.

Tutut menilai, selama ini banyak yang membelok-belokkan sejarah terkait sosok ayahnya. Baik semasa aktif di militer, maupun sebagai presiden.

Memorial ini juga menjadi sumber ilmu bagi generasi muda agar selalu mengingat jasa-jasa pahlawan serta tokoh bangsa. Khususnya Jenderal Besar Soeharto.

IRT di Kalbar Tewas Bersimbah Darah dengan Luka Tembak, Polisi Lakukan Penyelidikan

"Memorial ini sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan. Memorial ini akan melengkapi meseum Purna Bakti Pertiwi di TMII," tuturnya.

Probosutedjo, adik dari Soeharto, menegaskan pembangunan museum ini bukan untuk mengkultuskan sosok Soeharto. Melainkan untuk mengenang jasa, pengabdian serta penghargaan terhadap prestasi dan keberhasilan Soeharto selama hidupnya.

"Memorial yang berdiri di atas 3.620 meter persegi ini atas inisiatif saya sendiri, termasuk dana untuk pembangunan memorial," ucapnya.

Dia juga menegaskan, memorial ini juga untuk meluruskan sejarah bahwa selama memimpin Indonesia 32 tahun, Soeharto tidak menimbun kekayaan. Juga tidak menyimpan hartanya di Swiss seperti yang dituduhkan beberapa kalangan yang benci terhadap Soeharto.

"Pak Harto tidaklah menimbun kekayaan, karena masyarakat dapat melihat rumah di Cendana yang sederhana. Bahkan hingga saat ini pemerintah tidak mengumumkan bahwa Soeharto tidak menimbun kekayaan, tidak melakukan korupsi," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Soeharto adalah sosok militer yang memiliki kharisma di kalangan pertahanan dan TNI.

"Pak Harto sosok tentara yang ikut merebut kemerdekaan, mempertahankan NKRI. Mulai dari serangan umum 1 Maret, Operasi Tri Kora dan Pemberantasan G30-S PKI," tuturnya.

Memorial ini, kata Purnomo, juga sebagai wahana untuk pendidikan bagi masyarakat Indonesia. "Memorial ini untuk pelurusan sejarah Soeharto," katanya. (eh)

Loreal Brandstorm 2024

Tiga Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Ajang Brandstrom di Inggris

3 mahasiswi dari ITB yakni Clara Sinaga, Priscilla A. Napitupulu dan Saskia Febriend, menghadirkan solusi untuk mengatasi masalah kerontokan rambut non invasif

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024