EPG Indonesia-Malaysia Bahas Perbatasan

VIVAnews - Eminent Persons Group (EPG) Indonesia dan Malaysia sepakat bekerja sama meneliti dan membahas masalah-masalah yang terjadi di daerah perbatasan dua negara.

Ketua EPG Indonesia Jenderal (purn) Try Sutrisno mengatakan, kerja sama EPG tersebut tidak akan mengganggu kerja sama mengenai masalah perbatasan yang sudah ada.

"EPG tidak akan mengambil alih hal-hal yang sudah ditangani pemerintah," kata Try setelah pertemuan Eminent Persons Group (EPG) Indonesia dan Malaysia di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu, 18 Maret 2009.

Pemerintah Indonesia dan Malaysia, dia menambahkan, sudah membentuk tim yang menangani masalah perbatasan, baik darat maupun laut. "EPG, hanya bisa menambah sasaran kerja sama yang sudah ada," ujar Try.

Dalam hal perbatasan, EPG mengusulkan pembangunan zona ekonomi bersama. Hal itu, kata Try, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah perbatasan. Sebab, di samping konsep keamanan, masalah ekonomi tidak kalah pentingnya.

Selain masalah perbatasan, pertemuan EPG yang berlangsung sejak Selasa, 17 Maret 2009 merekomendasikan agar Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama kebudayaan dan pendidikan.

Kapan Bumi Kiamat?

Try menuturkan, dua negara telah setuju untuk menata ulang hubungan terkait saling klaim warisan budaya. "EPG juga mengusulkan penyelesaian masalah melalui diplomasi budaya dan pembentukan komite khusus untuk mengawasi kegiatan-kegiatan bersama," kata dia.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

Ketua DPRD DKI menilai RKPD tahun 2025 tidak fokus.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024