Guruh Luruskan Istilah "Jas Merah" dan "Sukarno-Hatta"

Guruh Soekarnoputra
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Guruh Soekarnoputra meluruskan beberapa hal terkait ayahnya yang merupakan tokoh proklamator, Sukarno, yang dinilai penting bagi pemahaman sejarah bangsa Indonesia. Salah satunya soal akronim "jas merah."

Hakim MK Kebut Rapat Rahasia dan Tertutup Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024

Ditemui pada peringatan 112 tahun kelahiran Sukarno di Jakarta, Kamis 6 Juni 2013, Guruh mengungkapkan jas merah selama ini diartikan sebagai, "jangan sekali-kali melupakan sejarah." Padahal, imbuhnya, kepanjangan itu kurang tepat.

"Istilah itu diambil dari judul pidato terakhir Bung Karno pada 1966. Kepanjangannya [yang benar], jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," tegas Guruh.

Selanjutnya, dia mengkritik istilah orde baru (orba) dan orde lama (orla). Guruh melanjutkan istilah orla merupakan kata-kata penghinaan terhadap Bapak Bangsa RI.

"Jadi kalau anda mendongeng kepada anak cucu, sampaikan saja pada 1967 berdiri pemerintahan Orba. Ceritakan itu adalah pemerintahan hasil kudeta yang merata," ujar Guruh.

Penyebutan orba dan orla, menurutnya, adalah bukti keberhasilan pemerintahan Soeharto. "Orde itu adalah yang menggulingan pemerintahan Soekarno. Dan pemerintahan Orba adalah kudeta yang merata," tegasnya.

Hal ketiga yang menjadi sorotannya adalah soal penyebutan Sukarno bersanding dengan M Hatta. Upaya penyandingan kedua nama itu, menurut Guntur, bentuk keberhasilan politik pemerintahan Soeharto. "Jadi seakan-akan Sukarno tidak ada kekuatan bila tidak ada Hatta dan sebaliknya," katanya.

Ironisnya, saat ia mendengar jawaban anak SD bahwa Presiden RI pertama adalah Sukarno-Hatta. "Jadi ini dibuat agar seperti Sukarno bin Hatta," katanya.

Peringatan hari lahir Bung Karno itu dihadiri Guruh Soekarnoputra, Guntur Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri, ajudan Soekarno serta mantan Menteri Koperasi dan Transmigrasi era Soekarno. (ren)

Daftar Harga Pangan 17 April 2024: Cabai Rawit hingga Telur Ayam Naik
Antrian Panjang di Gerbang Tol Cikampek Utama Saat Arus Balik Lebaran 2024

Hampir 1,4 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek dari Mudik Lebaran 2024

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, sebanyak 1.393.861 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada jangka waktu arus balik H1 sampai H+5 di Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024