VIVAnews - Kepolisian Sulawesi Tengah mengungkapkan, hingga hari ini, Kamis, 6 Juni 2013, belum ada keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya yang mirip dengan pelaku bom bunuh diri di Markas Polres Poso, Sulawesi Tengah. Kepolisian juga belum berhasil mengungkap identitasnya.
"Identitas belum diketahui, sehingga kami belum bisa mengetahui siapa keluarganya," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Ari Dono Sukmanto saat dihubungi VIVAnews.
Ari mengatakan, penyidik tidak bisa menerka-nerka apakah pelaku berasal dari luar Poso atau bukan. "Kalau itu kan tidak boleh dikira-kira," kata dia.
Menurutnya, hingga saat ini situasi di Poso kondusif. Kepolisian dan TNI terus meningkatkan keamanan di lokasi tertentu seperti markas polisi dan asrama.
"Situasi aman, aktivitas biasa saja, habis meledak bom malam harinya, situasi juga biasa saja, tidak begitu terpengaruh," ujar dia.
Ari juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke kepolisian terdekat jika memiliki anggota keluarga yang memiliki ciri-ciri seperti pelaku bom bunuh diri.
"Dengan telah ditayangkannya di media massa ciri-ciri daripada pelaku bom bunuh diri, kepada pihak keluarga diharap untuk bisa melaporkan kepada kepolisian terdekat atau Polres Poso," ucapnya.
Menurut ciri-ciri yang disebar Mabes Polri, pelaku berusia antara 30-40 tahun, tinggi badan sekitar 165-170 cm, berkulit kulit sawo matang, serta berambut lurus berwarna hitam.
Pelaku juga memiliki ciri-ciri khusus antara lain tahi lalat berambut di dada sebelah kiri dan tangan kiri bagian depan. Di siku kanan terdapat dua keloid sepanjang 2 cm.
Kemudian terdapat bekas luka sepanjang 6 cm di kepala bagian samping kanan dan di dahi bagian tengah sebelah alis kanan, serta ada bekas jahitan di lengan bawah kiri bagian depan.
Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Muhammad Nizam menduga pelaku berasal dari luar Poso. "Pelaku masih diidentifikasi oleh kepolisian, TNI, dan aparat terkait. Memang belum dikenal. Kemungkinan itu dari luar kota Poso," kata Nizam di Markas Besar Angkatan Darat, Selasa, 4 Juni 2013. (adi)
Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya
Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membantah informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah meminta BUMN untuk memborong dolar AS.
