Sumber :
- ANTARA/Wahyu Putro
VIVAnews
- Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan pemeriksaan terhadap Darin Mumtazah, siswi SMK yang menjadi saksi kasus suap impor daging dan tindak pidana pencucian uang untuk mengkonfirmasi beberapa informasi terkait penelusuran aset yang dimiliki mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
Hal yang sama pun kata Bambang, dilakukan KPK dalam kasus pencucian uang mantan Kepala Korlantas Polri, Irjen Djoko Susilo yang juga melibatkan sejumlah wanita untuk menyamarkan harta yang diduga berasal dari tindak pidana.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Hal yang sama pun kata Bambang, dilakukan KPK dalam kasus pencucian uang mantan Kepala Korlantas Polri, Irjen Djoko Susilo yang juga melibatkan sejumlah wanita untuk menyamarkan harta yang diduga berasal dari tindak pidana.
"Kami tidak boleh curiga dalam konteks menjudgment, tapi kami mengklarifikasi," kata Bambang di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu malam.
Saat dikonfirmasi apakah penyitaan rumah di kawasan Kebagusan Dalam, Jakarta Selatan itu terkait dengan aset milik Luthfi Hasan Ishaaq yang diatasnamakan Darin Mumtazah, Bambang enggan membeberkannya lebih lanjut.
"Yang pasti, kemarin baru dilakukan penyitaan rumah," ujar Bambang.
KPK kembali menyita sebuah rumah di Jalan Kebagusan Dalam 1 No 44, Jakarta Selatan. Rumah tersebut diduga terkait kasus tindak pidana pencucian uang yang dilakukan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Rencananya akan disita, karena diduga punya LHI," kata Johan Budi di kantornya beberapa waktu lalu.
Menurut Johan, bangunan seluas 440 meter persegi itu merupakan rumah
town house
yang diduga terkait pencucian uang Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus impor daging. "Jadi ini baru, bangunan dan tanah milik LHI," tegas Johan.
Sebelumnya, KPK telah menyita sejumlah rumah yang diduga berkaitan dengan kasus pencucian uang mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Diantaranya rumah di Jalan Haji Samali No 27, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan rumah di kawasan Batu Ampar III, Condet, Jakarta Timur. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami tidak boleh curiga dalam konteks menjudgment, tapi kami mengklarifikasi," kata Bambang di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu malam.
