PPATK Benarkan Aliran Dana Fathanah ke Lebih 40 Wanita

Ketua PPATK Muhammad Yusuf
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Kasus Siswa SD Terancam Buta karena Gagang Sapu di Jombang, Guru Jadi Tersangka
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Muhammad Yusuf, Kamis 23 Mei 2013, membenarkan adanya temuan transaksi mencurigakan dari rekening tersangka kasus kuota impor daging sapi, Ahmad Fathanah, ke sekitar 40 wanita.

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa Katolik di Tangsel Dinilai Tak Mencerminkan Ajaran Islam

Namun, Yusuf mengaku tidak hafal nama-nama wanita itu. Yang pasti, mereka tidak hanya dari kalangan artis, tetapi juga ibu-ibu rumah tangga.
Puluhan Korban Banjir dan Longsor di Luwu yang Terisolasi Dievakuasi dengan Helikopter


"Banyak yang dari kalangan ibu rumah tangga. Termasuk perorangan. Dan, semua temuan sudah kita serahkan KPK," kata Yusuf saat di Auditorium Fakultas Hukum Universitas Surabaya (Ubaya) di acara Kuliah Umum yang mengangkat tema 'Rezim Anti Pencucian Uang di Indonesia'.


Yusuf tidak merinci detail, apakah dana itu mengalir lagi ke pihak ketiga, baik perorangan maupun institusi dan partai politik. "Memang tidak tertutup kemungkinan dari individu-individu itu kemudian mengalirkannya lagi ke partai, itu terus kita dalami," tegasnya.


Sementara di kalangan wartawan hari ini beredar ke 45 wanita. Di antara penerima dana sempat ramai diberitakan.


Namun Wakil Kepala PPATK Agus Santoso yang sebelumnya dikonfirmasi tentang data yang beredar ini,  menegaskan, dokumen transaksi itu bukan dari PPATK. Agus mengakui sudah melihat data itu di sebuah media.


"Saya tidak bisa mengonfirmasi data itu. Tapi kalau dilihat dari datanya, bukan tipikal PPATK. Tipikal dokumen kami tidak seperti itu," kata dia saat dihubungi VIVAnews.


Profil data transaksi mencurigakan PPATK biasanya merinci transaksi yang masuk dan ke luar dari dan ke sebuah rekening yang dianggap mencurigakan. "Yang ini kalau saya lihat, dibuat bulat-bulat. Tidak jelas, apakah itu transaksi masuk atau ke luar," ujarnya. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya