Kapolri Tunggu Pengakuan Aiptu Labora Soal Uang Rp1,5 Triliun

Rakor Lintas Sektoral PAM Natal 2012 & Tahun Baru 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
MK Gelar Sidang Sengketa Pileg 2024 Pekan Depan, Total Ada 297 Perkara
- Kepolisian terus mengusut Aiptu Labora Sitorus, polisi pemilik rekening dengan transaksi mencurigakan senilai Rp1,5 triliun. Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Senin 20 Mei 2013, memastikan akan menyidik aliran dana itu hingga ke petinggi Polri apabila memang ada pengakuan dari Labora.

BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024

"Ini kan masih proses penyidikan, kita tunggu saja," ujar Timur usai rapat koordinasi tertutup di gedung Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta.
Ancaman Mengerikan dari Presiden Iran Jika Israel Lakukan Hal Ini


Timur melanjutkan, hingga saat ini belum ada pengakuan langsung dari Labora mengenai benar ada aliran ke petinggi Polri atau tidak. "Kami kan juga belum tahu pengakuan yang bersangkutan. Kami tunggu saja hasil penyidikan," kata Timur.


Untuk status anggota kepolisian, Timur menjelaskan, Labora masih anggota aktif. "Semua masih berproses," kata Timur.


Seperti diketahui, Labora terancam 7 tahun bui jika terbukti bersalah memiliki dana Rp1,5 triliun secara ilegal di pengadilan. Setelah ditangkap Sabtu 18 Mei lalu, Labora kemudian diterbangkan ke Papua pagi tadi untuk mengefektifkan pemeriksaan di Polda Papua. Sebab, sebagian besar saksi tindak pidana kejahatan yang dialamatkan kepada Labora Sitorus, ada di Sorong dan Raja Ampat, Papua.


Labora menyatakan perusahaan PT SAW dan PT ROTUA legal dan memiliki izin resmi. Ia pun membantah memiliki 60 rekening. Ketika mendirikan PT SAW dan PT ROTUA, keluarga sepakat agar rekening perusahaan dibuat atas namanya.


"Saya juga tidak mengerti itu. Yang ada rekening kami ada tiga. Di Bank Papua, dan di Bank Mandiri ada tiga. Selain itu tidak ada. Untuk membuktikan itu, silakan saja diselidiki," kata Labora, Jumat pekan lalu. (adi)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya