"Gerbang Kantor PKS Dibuka Jika KPK Ucapkan Salam"

Mobil yang disita KPK dari DPP PKS
Sumber :
  • Antara
VIVAnews -
Istana Tegaskan Jokowi Tidak Ada Agenda Kunjungan Kerja ke Surabaya
Penyitaan lima mobil mewah yang diduga terkait kasus suap impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, terganjal sikap pengurus partai itu. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya bisa menyegel mobil yang diparkir di halaman DPP PKS dan gagal membawanya ke Kuningan. Pengurus PKS berdalih mereka tak memberi izin karena petugas KPK tidak sopan.

Strategi Perumnas Gandeng Telkomsel Sasar Pasar Hunian bagi Milenial dan Gen-Z

Kuasa hukum Lutfhi, Zainuddin Paru, menegaskan pengurus PKS sebetulnya terbuka jika mobil-mobil mewah itu harus disita KPK. Namun, itu dengan beberapa catatan. KPK mereka tuntut bersikap lebih santun dan tidak seenaknya.
Ajang JDM Funday Mandalika 2024 Bukan Sekadar Balapan Mobil Jepang


"Saya yang jamin gerbang ini akan terbuka untuk KPK. Tapi harus sopan, dong, ya
assalammualaikum
dulu. Jangan seperti kemarin," kata Paru yang juga salah satu pengurus DPP PKS di kantor PKS, Jalan Simatupang, Jakarta, Rabu 8 Mei 2013. Tidak hanya itu, dia juga menuntut agar petugas KPK harus menunjukkan surat resmi penyitaan mobil-mobil ini.


Pengurus PKS, dia berargumen, tidak bermaksud menghalang-halangi kerja aparat hukum dalam penyitaan yang akan dilakukan kemarin. PKS hanya menilai ada kesalahan prosedur dalam prosesnya.


"Kedatangan saya ke sini untuk menghadiri rapat. Jika petugas KPK nanti datang ya saya akan temui dong. Saya yang jamin gerbang ini dibuka, asal itu tadi,
assalammualaikum
dulu," katanya.


Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa sore kemarin, KPK gagal menyita lima unit mobil yang diduga berkaitan dengan perkara Luthfi Hasan Ishaaq. Lima penyidik KPK hanya berhasil melakukan penyegelan. Sebab, pagar kantor DPP PKS di gembok dan dijaga puluhan orang. (kd)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya