Gubernur: BBM di Papua Rp100 Ribu, di Sini Rp6.000 Saja Ribut

Gubernur Papua Lukas Enembe
Sumber :
  • VIVAnews/ Banjir Ambarita

VIVAnews - Gubernur Papua Lukas Enembe, Senin 6 Mei 2013 mengeluhkan tingginya harga bensin di daerah Puncak Jaya. Di wilayah ini, harganya mencapai Rp 100.000 per liter. Pemicu tingginya harga, transportasi yang mahal.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

"Saya bilang ini pelanggaran HAM juga. Di sini harga Rp6.000 per liter sudah ribut-ribut, di sana jauh lebih mahal," kata Lukas kepada  Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso di DPR.

Menurut Lukas, Papua masih tertinggal jauh dengan daerah-daerah lain. Saat ini, kondisi penduduknya masih sangat terbelakang. Bahkan, 70 persen masyarakat Papua dalam kondisi kemiskinan absolut.

Untuk itu, kata Lukas, seharusnya pemerintah memberikan otonomi khusus plus kepada Papua. Yaitu, memberikan kewenangan lebih kepada pemimpin daerah di sana. "Papua yang besar dan dengan kekayaan alam yang luar biasa tidak memberi kontribusi kepada rakyat Papua," ujar Lukas.

"Saya tidak tahu salahnya dimana sehingga tidak terjadi apa-apa di sana. Itulah sebabnya kalau saya dari daerah paham masalah ini. Maka saya putuskan bahwa 80 persen dana daerah harus dialirkan ke kabupaten," kata dia menambahkan.

Sebelumnya pemerintah menunda kenaikan harga BBM bersubsidi, yang rencananya akan diberlakukan per 1 Mei 2013. Penundaan itu menunggu dana kompensasi siap dikucurkan. Hal tersebut dimaksudkan untuk memastikan rakyat miskin atau kelas menengah bawah tidak akan terkena dampak kenaikan BBM. Meskipun, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dirasakan sudah tidak sehat lantaran tingginya subsidi bahan bakar yang sudah tak terkendali.

Pemerintah mencatat, pada April ini, subsidi bahan bakar sudah membengkak. Sebab, BBM yang seharusnya sudah Rp10.000 per liter terpaksa masih dijual Rp4.500.

Akibatnya, subsidi pun membengkak tajam dan membuat APBN tak sehat yang bisa mengganggu stabilitas pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional. Lengkapnya, . (umi)

Gelombang tinggi laut terjang pesisir pantai (foto ilustrasi)

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024