Bentrok Suporter PSIS, Orangtua Bingung Cari Anaknya

Petugas mendata suporter PSIS
Sumber :
  • VIVAnews/Puspita Dewi

VIVAnews - Sejumlah orangtua para suporter PSIS yang tertahan di Godong, Purwodadi, Jawa Tengah, kebingungan mencari anak mereka di Balai Kota Semarang. Mereka khawatir dengan keselamatan anak-anaknya setelah pecah bentrok suporter PSIS dengan warga sejak Minggu 5 Mei 2013.

Salah satunya Muchadam yang mencari Bagaswara, anaknya yang masih berusia 13 tahun. Dia mengaku tak bisa tidur sejak semalam karena mendapat kabar bentrokan dari teman anaknya. "Teman anak saya SMS, bilang anak saya tertahan di Godong. Saya mencoba datang ke Godong tapi semua sudah diblokir," kata Muchadam, Senin  6 Mei 2013. 

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

Dia pun tak bisa masuk ke Godong. Lalu, Muchadam mendapat kabar suporter dikumpulkan di Balai Kota Semarang. "Saya ke sini, tapi anak saya tidak terlihat," terangnya.

Muchadam adalah satu dari puluhan orangtua yang kebingungan mencari anak mereka. Meski puluhan suporter sebagian sudah dibawa pulang namun masih banyak yang tertahan di Godong.

"Hanya sebagian kecil yang pulang, itupun dengan pengawalan ketat pihak kepolisian, lainnya masih tertinggal di sana," kata Faizal, seorang suporter PSIS yang berhasil pulang.

Suporter ini dikumpulkan di Balai Kota Semarang untuk didata. "Karena berkaitan dengan sepeda motor yang masih tertinggal di sana," jelas Dandim 0733BS/Semarang, Letkol Dicky AN.

Dicky AN mengaku akan berusaha membantu melepaskan ratusan kendaraan yang masih tertahan di Godong. "Ini merupakan tanggung jawab kami, yang penting nyawa mereka selamat terlebih dahulu," ujar Dicky.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Grobogan Ajun Komisaris Besar Langgeng Purnomo mengatakan, bentrokan terjadi antara suporter PSIS Semarang dengan warga Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogoan, Jawa Tengah, yang terjadi sejak Minggu malam, 5 Mei 2013, berlanjut hingga Senin pagi. 

Keributan ini dipicu aksi penjarahan dan perusakan yang dilakukan suporter PSIS Semarang terhadap barang milik warga. Tak hanya saling lempar dengan batu, akibat keributan ini juga terjadi pembakaran. Puluhan rumah warga rusak dan tiga sepeda motor milik suporter dibakar massa. (umi)
Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024