Ribuan Buruh Bekasi Kepung Kantor Wali Kota

Buruh di depan Gedung Sate
Sumber :
  • VIVAnews/Riefki Farandika Pratama

VIVAnews - Sekitar lima ribu orang buruh hari ini mendatangi kantor Wali Kota Bekasi dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2013. Bergabung dalam Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (FSBDSI), mereka menuntut pemerintah Bekasi serius perhatikan peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja.

Para buruh pun menuntut pemerintah menghapuskan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Disamping itu, mereka menuntut, agar tanggal 1 Mei dijadikan sebagai hari libur Nasional.

"Kami juga menuntut agar Wali Kota Bekasi memperbaiki kinerja dari Dinas Tenaga Kerja yang pengawasannya kurang maksimal. Menuntut agar Pemkot Bekasi memperbaiki infrastruktur jalan menuju kawasan industri, serta kami juga menolak adanya penangguhan UMK Bekasi tahun 2013," kata Ketua DPC FSBDSI Bekasi, Subagio Hamdono di depan kantor Wali Kota Bekasi.

Bandung bjb Tandamata Bersyukur Mampu Jinakkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia

Aksi unjukrasa untuk memperingati May Day itu berlangsung kondusif. Dengan pengawalan ketat puluhan aparat Polresta Bekasi dan Satpol PP Kota Bekasi. Namun dampak dari aksi tersebut, ruas Jalan Ahmad Yani yang berada tepat di depan kantor Wali Kota Bekasi macet parah.Untuk mengurai kemacetan, Polresta Bekasi melakukan pengalihan arus lau-lintas.

Salah satu perwakilan serikat buruh, Sunardi mengatakan, FSBDSI hanya melakukan aksi unjuk rasa di Bekasi. "FSBDSI Bekasi tidak aksi ke Jakarta, karena ada beberapa tuntutan kami yang merupakan tanggung jawab Pemkot Bekasi," ujar Sunardi yang merupakan Wakil Ketua DPC FSBDSI Bekasi.

Sementara itu, perwakilan buruh dari FSBDSI berhasil diterima Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu untuk berdialog. Usai berdialog, massa kemudian membubarkan diri dan bergerak menuju kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi serta DPRD Kota Bekasi untuk menyampaikan tuntuta serupa.

Salah satu tuntutan buruh mengenai tanggal 1 Mei agar dijadikan sebagai hari libur nasional sesungguhnya telah disepakati pemerintah. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menyampaikan kabar gembira itu dihadapan buruh di Surabaya, Jawa Timur.

"Presiden SBY akan berkunjung ke PT Maspion dan Unilever di Jawa Timur bertepatan dengan May Day besok. Beliau akan beri kado istimewa, di sana beliau akan sampaikan bahwa 1 Mei akan dijadikan hari libur nasional di tahun mendatang," kata Ketua KPSI Said Iqbal kemarin.

Dalam pertemuan dengan Presiden SBY di Istana Negara kemarin, para pimpinan serikat buruh juga menyampaikan lima isu besar kepada Presiden SBY. Salah satunya terkait jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi pekerja.

"Jaminan kesehatan dilakukan tahun 2014, bukan 2019, dengan revisi Perpres dan PP No 101/2010. Presiden, melalui Menko Kesra, menyampaikan kalau dijumpai Perpres bertentangan dengan UU jangan malu untuk revisi, kebijakan bisa sesuai dengan aturan lain," ujarnya.

Selain itu, tuntutan penolakan terhadap upah murah juga diutarakan dalam dialog ini. Iqbal mengatakan, para buruh menginginkan 84 komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari 60 KHL yang ada.

"Jangan keluar dari aturan main. Buruh honor harus dapat UMP. Sebagai pegawai pemerintah buruh honor harus dapat UMP, karena saat ini hanya diupah Rp200 ribu per bulan," katanya.

Menurutnya, SBY menyambut baik tuntutan ini. Dia meminta agar dimudahkan untuk pembayaran upah. Masalah kenaikan upah, SBY pun mengaku memiliki semangat untuk mencoba memperjuangkannya. (ren)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Erick Thohir Sebut Sepakbola Bukan Permainan 2 Orang, Sindir Marselino Ferdinan?

Ketua Umum PSSI Erick Thohir diduga menyindir permainan Marselino Ferdinan. Hal itu saat dia menyambangi kamar ganti pemain usai Timnas Indonesia U-23

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024