- ANTARA
VIVAnews - Ketua Musyarawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), organisasi sayap Partai Golkar, Fadh El Fouz A Rafiq, disebut sebagai pemegang kendali dalam pencairan sejumlah uang jasa (fee) atas pengurusan proyek pengadaan Alquran di Kementerian Agama.
Fadh sebelumnya juga tersangkut kasus korupsi kasus DPID dan telah dipidana. Terdakwa kasus korupsi pengadaan Alquran, Dendy Prasetya, mengatakan sejumlah uang fee tersebut ditampung dalam rekening PT Perkasa Jaya Abadi Nusantara.
"Semua kendali dipegang Ketum Fahd," kata Dendy saat memberikan keterangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis 25 April 2013.
Menurut Dendy, semula dia sempat menolak uang itu dimasukan ke dalam rekening PT PJAN. Namun, dia tidak bisa menolak karena terus menerus didesak Fadh.
"Saya tidak mau, tapi saudara Ketum (Fadh) memaksa saya untuk ditaruh di rekening kantor tapi saya tidak mau karena perusahaan masih aktif. Tapi ketum terus memaksa," tuturnya.
Di samping itu, Dendy Prasetya pun mengakui bahwa dia menyetor uang hasil pencairan cek senilai Rp5,1 miliar dan Rp1,6 miliar ke perusahaannya PT Perkasa Jaya Abadi Nusantara. Uang tersebut diduga fee dalam proyek pengadaan Alquran di Kementerian Agama.
Sudah Diperingatkan
Sebelumnya, ayah Dendy yang juga menjadi terdakwa dalam kasus ini, Zulkarnaen Djabar, telah mengingatkannya untuk tidak terseret permainan Fadh A Rafiq.
Zulkarnaen khawatir nasib Dendy akan sama dengan Fadh yang saat itu telah tersangkut kasus korupsi DPIP dan ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Nggak ada kata sombong angkuh kalau sudah bermain dengan 'kuningan', angkuh, sombong, arogan, nggak ada itu, mau panggil Priyo segala macam, nggak bisa kalau kuningan itu," kata Zulkarnaen kepada Dendy. Kata 'Kuningan' yang dimaksud merujuk pada KPK. (ren)
Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen
Usai pertandingan tersebut, ternyata Pratama Arhan langsung curhat kepada sang istri, Azizah Salsha melalui pesan singkat.
