Soal Ujian Nasional Tingkat SMP Difotokopi

Ujian Nasional SMP 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kekurangan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah dialami beberapa sekolah di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Pemain Indonesia U-23 Sedang Down, STY Berharap Suporter Bantu

Kurangnya naskah soal ujian membuat pihak sekolah terpaksa menggandakan soal dengan jalan difotokopi. Akibatnya, pelaksanaan ujian nasional hari pertama untuk tingkat SMP ditunda satu jam lebih. Sekolah yang mengalami kekurangan soal yaitu SMPN 5 yang berlokasi di Kecamatan Cibeber.
Diejek Tukang Semir Sepatu oleh Nikita Mirzani, Ini Tanggapan Vadel Badjideh

Kepala Sekolah SMPN 5, Juhri, saat ditemui, Senin 22 April 2013, mengatakan bahwa untuk ujian dengan materi Bahasa Indonesia pihaknya kekurangan empat amplop besar dan satu amplop kecil. "Kami hanya menerima 17 amplop," ujarnya.
Geger Seorang Pegawai Museum Pajang Karya Seninya Dekat Lukisan Legendaris

Ia menambahkan, kekurangan naskah tersebut membuat pihak sekolah dipandu panitia pelaksanaan ujian nasional dan dikawal aparat kepolisian terpaksa menggandakan soal tersebut dengan cara difotokopi. Hal itu dilakukan supaya siswa peserta ujian nasional tidak ketinggalan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cilegon, Muhtar Gozali mengatakan sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah yang mengalami kekurangan naskah soal diperbolehkan memperbanyak dengan cara difotokopi.

Di tempat terpisah, Disdik Depok mengaku lembar UN mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk lima sekolah di Kota Depok belum sampai. Pihak Disdik mengaku total kekurangan mencapai 11 paket.

Hal itu ditegaskan secara langsung oleh Kasi SMP Disdik Kota Depok, Rida Fahrudin pada VIVAnews. Terkait keterlambatan soal tersebut, ia mengaku pihaknya telah berulangkali melaporkannya ke Disdik pusat.

"Sampai saat ini soal IPA untuk lima sekolah di Depok masih belum tersedia. Kami masih berupaya melakukan koordinasi," ujarnya.

Jumlah totak kekurangan, kata Farida, terdiri 11 paket. Empat di antaranya, paket amplop sedang dan sisanya enam paket amplop soal UN berukuran besar. "Kami pastikan saat pelaksanaannya nanti tidak ada hambatan," janji Rida.

Sebelumnya, soal UN Depok sempat tercecer ke wilayah Bogor. Sedangkan UN untuk SMP di Sumedang serta Cimahi sempat tertukar ke Depok.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya