Hari Ini 3,7 Juta Siswa Ikut Ujian Nasional SMP

UN Siswa SMP
Sumber :
  • Antara/Arief Priyono
VIVAnews - Ujian Nasional (UN) SMP tahun 2013 resmi dimulai hari ini, Senin 27 April 2013. Jadwalnya berlangsung 4 hari. Jumlah peserta tahun ini sebanyak 3.717.498 siswa, dengan 51.163 sekolah, 208.633 ruangan, dan melibatkan 417.266 pengawas. 
Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Mendikbud, M. Nuh, saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta, kemarin, 21 April 2013, mengaku tidak ringan mengelola UN tahun ini, termasuk bagaimana memobilisir ratusan ribu pengawas dan perangkat pendukungnya.
Risma dan Menteri PKB Tak Ikut Buka Puasa Bersama Jokowi, Budi Arie: Jangan Didramatisir

Namun demikian, dia berani menjamin UN SMP tak akan kacau seperti UN SMA yang telah digelar sebelumnya. Untuk itu, Nuh melibatkan kekuatan TNI-Polri.
Instruksi Irjen Karyoto ke Jajarannya Pastikan Rangkaian Perayaan Paskah Kondusif

"Kami bertekad, UN SMP, melibatkan semua komponen, termasuk dukungan TNI dan Polri, dinas-dinas. Jangan sampai SMP mengalami nasib yang sama," kata Nuh.

Nuh mengatakan tanpa bantuan dan dukungan TNI-Polri, UN SMP/Mts tidak mungkin terlaksana. Bahkan dia meyakini ujian tahunan tersebut akan gagal.

"Karena tidak mungkin mendistribusikan naskah begitu banyak ke 11 provinsi dalam waktu singkat," ujarnya.

Nuh menuturkan TNI-Polri sudah melakukan usaha secara maksimal yaitu dengan menerjunkan armada mereka seperti pesawat angkut Hercules, Foker, Boing 737, Cesna, dan Helikopter.

"Jadi ini persis seperti perang. Saya kontak dengan Danrem NTT untuk minta bantuan mengirim ke daerah yang agak jauh. Mudah-mudahan diselesaikan. Saya bersyukur dan berterima kasih TNI-Polri yang all out untuk memobilisir angkutan udara, Polri angkutan truk-truk ke pelosok-pelosok," ucapnya.

Nuh mengaku sudah belajar dari pengalaman 'kegagalan' ujian SMA sebelumnya. Setelah berdiskusi dengan jajaran Kemendikbud, dia memutuskan untuk mengambil alih tugas PT Ghalia dalam mencetak soal di 11 provinsi. Dia menegaskan jika diteruskan oleh PT Ghalia, nasibnya akan sama dengan SMA atau SMK.

"Kami bagikan ke tiga percetakan yang telah memiliki kewenangan. Pertama, PT Pura Baru Utama, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Gorontalo. Kedua, PT Temprina Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara. Ketiga, PT Jasuindo Tiga Perkasa untuk NTT, NTB. PT Ghalia hanya satu, Bali," ucapnya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya