JK Sambangi Markas Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan

Jusuf Kalla Sambangi Markas Kopassus Kandang Menjangan
Sumber :
VIVAnews -
Merawat Silek Galombang 12 Batipuh Pitalah Bungo Tanjuang
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengunjungi markas Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Sabtu, 20 April 2013. Mantan Wakil Presiden tersebut menerima sumbangan kemanusiaan 1.000 kantung darah dari Kopassus.

Jumat Ini KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor soal Korupsi Potongan Insentif
 
Ibunda Meninggal Dunia, Angger Dimas Ungkap Kenangan Haru Tak Terlupakan
Acara donor darah ini digelar untuk memeriahkan ulang tahun Kopassus ke-61. Bertajuk 1.000 kantung darah untuk kemanusiaan dari Kopassus bekerjasama dengan PMI se-Surakarta.
 
Jusuf Kalla tiba di markas Grup-2 Kopassus Kandang Menjangan didampingi Wakil Komandan Jendral (Wandanjen) Kopassus, Brigjen Jaswandi. Tiba di pintu gerbang utama markas, Jusuf Kalla lebih memilih untuk turun dan berjalan kaki menuju aula tempat donor darah yang berjarak 200 meter dari gerbang tersebut.
 

Dalam sambutannya, mantan Wakil Presiden itu mengaku cukup bangga dan berterima kasih adanya sumbangan darah dari pasukan baret merah, Kopassus. Bahkan, ia meminta kepada Kopassus untuk melakukan donor secara teratur, mengingat sumbangan kantong darah tersebut akan bermanfaat untuk kegiatan kemanusiaan.

 

 "Hari ini,  sebanyak 1000 kantong darah dari Kopassus merupakan sumbangan yang luar biasa. Artinya, kantong darah itu akan menyelamatkan jiwa serta menyembuhkan setidak-tidaknya seribu orang sesuai dengan jumlah sumbangan kantong darah," ujar dia.

 

Untuk menangangi sebanyak seribu pendonor tersebut, lanjut dia, pihaknya mengerahkan petugas PMI dari tujuh daerah yang ada di wilayah Solo Raya. "Karena tidak mudah untuk menerima seribu kantong darah dalam sehari. Untuk itu, kita membutuhkan sekitar seratus petugas PMI yang memang sudah terlatih," ucap dia.

 

Nantinya sebanyak seribu kantong darah tersebut akan disebar di seluruh wilayah kabupaten atau kota di Eks Karesidenan Surakarta yang berjumlah tujuh daerah. "Sumbangan ini merupakan sumbangan yang tidak kecil," kata dia.

 

Lebih lanjut, Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di Indonesia sekitar 2 persen kantong darah dari jumlah pendudukan di negara ini. "Jadi kira-kira kita butuh 4,5 juta sampai 4,8 juta kantong darah dalam setahun," sebut dia.

 

Makin maju suatu negara, dikatakan dia, makin tinggi pula kebutuhan darah. Hal ini disebabkan semakin majunya negara dipastikan akan berdampak terhadap peningkatan kendaraan roda dua dan roda empat hingga peningkatan jumlah penyakit.

 

"Berarti dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor maka jumlah kecelakaan akan meningkat sehingga orang yang luka kecelakaan akan tambah yang membutuhkan darah," jelas dia

 

Selain itu, kebutuhan kantong darah akan meningkat jika negara dalam keadaan darurat seperti halnya terjadi bencana alam maupun perang. "Sekarang ini kan keadaannya normal. Kalau sampai terjadi keadaan darurat dipastikan permintaan darah akan meningkat," terang dia.

 

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla juga menyebutkan bahwa antara Kopassus dengan PMI memiliki kesamaan, yakni baret merah dan palang merah. "Ini seperti kalau ada bencana alam atau gempa bumi pasti yang dicari pertama adalah mana PMI, mana PMI. Sama juga dengan kondisi jika perang, yang dicari mana Kopassus, mana Kopassus," ujar dia.

 

Jusuf Kalla mengibaratkan kegiatan donor darah layaknya Kopassus. Donor darah sangat dibutuhkan saat bencana alam atau ada perang. Begitu juga Kopassus, keberadaannya sangat dibutuhkan saat ada bencana alam dan perang

 

Sementara itu, Wandanjen Kopassus, Brigjen Jaswandi mengatakan bahwa kegiatan sumbangan seribu kantong darah tersebut merupakan bagian dari HUT Kopassus ke-61 yang jatuh pada tanggal 16 April lalu.

 

"Selain diikuti oleh anggota Kopassus, donor darah ini juga diikuti oleh berbagai pihak masyarakat di luar Kopassus," papar dia.

 

Selain kegiatan donor darah, Kopassus juga memberikan bantuan paket sembako kepada masyarakat sekitar lokasi yang menjadi tempat latihan Kopassus.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya