Alasan Polda DIY Stop Kasus Pengeroyokan Anggota Kopassus

Doa bersama dan aksi 100 lilin untuk Serka Heru Santosa.
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVAnews – Pengeroyokan yang menewaskan Serka Heru Santoso, anggota anggota Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Intel) Kodam IV Diponegoro, di Hugo’s Cafe, Sleman, DIY, 19 Mret 2013 lalu, sampai saat ini belum terungkap.

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Setelah empat pelaku pengeroyokan tewas ditembak oknum Kopassus di Lapas Cebongan, polisi menutup kasus ini. Padahal banyak pihak ingin kasus ini diungkap agar akar masalah diketahui.

Kapolda DIY Brigjen Pol Haka Astana mengatakan, kasus ditutup karena alat bukti amat minim setelah keempat pengeroyok Serka Heru tewas. Rekaman CCTV yang ada di Hugo’s Cafe juga tidak bisa membantu penyelidikan polisi, karena terlalu banyak orang yang tampak di rekaman itu. Orang-orang itu merupakan pengunjung Hugo’s Cafe.

“Memang banyak orang terekam di gambar CCTV. Namun yang terekam punya peran mengeroyok Serka Heru Santosa hingga tewas hanya empat orang yang sudah tewas di Lapas Cebongan,” kata Haka Astana, Rabu 17 April 2013. Polisi tidak bisa memproses mereka yang terekam kamera CCTV namun tidak terlibat pengeroyokan Serka Heru.

Persoalannya, kini empat orang yang menyebabkan Serka Heru tewas, juga telah mati dibunuh. “Sesuai aturan, jika tersangka telah tewas, sakit keras, dan gila, maka kasus harus dihentikan,” ujar Haka Astana.

Meski demikian kasus bisa dibuka kembali jika ditemukan alat bukti baru. “Sejauh ini penyidik tidak menemukan bukti baru atau pelaku lain yang teribat pengeroyokan di Hugo’s Cafe” kata Haka. (umi)

Baca juga:



PKS sambangi PKB malam ini

Usai Nasdem, Presiden PKS Ahmad Syaikhu Sambangi Cak Imin di Markas PKB

Elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tiba di kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Kamis 25 April 2024 malam

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024