Soal Kurang, Wali Kota Samarinda Ancam Batalkan UN

Posko UN di SMP 1 Samarinda, Kalimantan Timur
Sumber :
VIVAnews
KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi
- Penundaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di 11 provinsi membuat panitia pusat melakukan berbagai cara untuk mengejar deadline ujian yang akan digelar Kamis 18 April 2013 besok. Prosedur yang biasanya dilakukan sebelum ujian lantas ditabrak.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United

Di Samarinda, Kalimantan Timur, sekolah-sekolah mengambil sendiri soal ujian mereka di posko UN 2013 yang ditempatkan di SMP 1 Samarinda. Padahal, sistem mengambil sendiri soal ujian itu rawan penyimpangan.
Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman


Walikota Samarinda H Syaharie Jaang menyebutkan, saat ini memang sedang terjadi situasi darurat. Karena itu terpaksa dibuat posko khusus untuk membagikan semua soal ujian yang kemudian akan disebar ke seluruh Samarinda.


Di Samarinda sendiri, ada 12 rayon untuk tingkat SMA. Soal-soal itu dikoordinir oleh rayon yang kemudian akan disebarkan ke sekolah-sekolah melalui rayon.


"Tapi Anda bisa lihat sendiri. Sampai hari ini, soal ujian masih kurang. Ada rayon yang soalnya kurang. Bagaimana mau melaksanakan ujian," katanya.


Jaang menegaskan, kalau sampai nanti malam tidak ada soal tambahan yang datang, maka dia menegaskan tidak ada ujian besok di Samarinda. Sebab, kalau mau dipaksakan tetap ujian, berarti ada beberapa sekolah yang terpaksa menggunakan soal fotokopi.


"Ini bukan ancaman. Tapi lihat sendiri bagaimana kondisinya. Besok, kalau ada sekolah yang gelar ujian dengan kondisi soal kurang atau memaksakan, saya pecat kepala Disdik Samarinda," kata dia.


Jaang menambahkan, dia sudah mendapat laporan dari sekolah-sekolah bahwa ada kekuarangan soal ujian yang jumlahnya sangat banyak. Bahan yang datang ini, kata dia, baru untuk pelaksanaan ujian di hari Kamis dan Jumat. Untuk ujian di hari Senin, Selasa dan Rabu belum ada soalnya.


"Miris ya dan sangat disayangkan, kenapa pemusatan pembuatan soal dan pendistribusiannya justru membuat anak-anak kita menderita. Dengan kondisi seperti ini, yang menjadi korban adalah mereka yang besok ujian," katanya.


Terpisah, Kadisdik Samarinda Ibnu Araby menuturkan, pihaknya masih menunggu kepastian pelaksanaan ujian melalui kelengkapan soal. Tapi, dari pantauan dia pagi ini, soal ujian memang masih kurang. Dia juga masih menunggu laporan dari sekolah-sekolah di Samarinda. "Kondisinya begini. Itu ada rayon yang sama sekali belum dapat soal," kata dia.


Ibnu menjelaskan, soal-soal yang datang pun banyak keanehan. Misalnya, banyak sekali dus besar yang tulisannya berbeda dengan isi di dalamnya. Tulisan di dusnya menyebutkan soal bahasa Inggris dan matematika. Tapi ternyata, isi di dalamnya bukan soal yang tertulis di kardus. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya