Banjir Bengawan Solo Dipicu Kerusakan Daerah Aliran Sungai

Warga pantau Bengawan Solo
Sumber :
  • Surabaya Post
VIVAnews
Alasan Chandrika Chika dan Teman-teman Pakai Narkoba Cuma Buat Senang-senang
- Hujan dengan intensitas tinggi dan berdurasi panjang di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo menyebabkan sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur terendam banjir. Sudah 11 orang meninggal dunia akibat bencana banjir ini.

Angin Segar untuk Startup Pemula

Disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, meski sudah musim transisi menuju kemarau, tapi adanya anomali suhu muka air laut Indonesia di atas normal yang mencapai 0,7-1,3 derajat celsius menyebabkan pasokan uap air di atmosfer melimpah sehingga wilayah Indonesia masih dilanda hujan lebat.
Akting Jadi Mafia yang Misterius, Maxime Bouttier: Aku Aslinya Cerewet


Kondisi ini ditambah dengan adanya siklon tropis Victoria dan osilasi Madden-Julian maksimum sejak minggu lalu. Namun saat ini, siklon tropis Victoria sudah menjauhi Indonesia dan dipastikan tidak akan memberikan dampak cuaca lagi.


"Selain itu, Bengawan Solo termasuk DAS kritis akibat kerusakan DAS. Penduduk di DAS sungai ini terus bertambah dan tinggal di daerah rawan banjir," katanya.


Dari catatan BNPB, tahun 1980 ada 13,5 juta jiwa yang tinggal di DAS Bengawan Solo, tahun 1990 menjadi 14,7 juta jiwa, dan tahun 2005 meningkat menjadi 17,5 juta jiwa. Sementara tutupan hutan hanya 13,6% dari luas DAS.


"Selain itu erosi tanah mencapai 3,14 mm/tahun, melebihi erosi yang ditoleransikan. Kondisi ini mendukung banjir setiap tahun di Bengawan Solo," katanya.


Banjir akibat luapan air Bengawan Solo terjadi sejak Minggu, 7 April 2013 lalu. Hingga hari ini, banjir masih menggenangi beberapa wilayah di bagian hilir Bangawan Solo. Banjir terjadi di Kabupaten Blora, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik.


Akibat banjir ini, lebih dari 40 kecamatan dan ratusan desa terendam. Data sementara tercatat 11 orang meninggal, 22.830 rumah terendam, 7.450 hektar sawah terendan dan infrastruktur lainnya. Kerusakan dan kerugian masih dihitung.


Dari jumlah 11 orang yang meninggal terdiri dari 5 orang di Ngawi, 4 orang di Bojonegoro, 1 orang di Tuban, dan 1 orang di Gresik. Sebagian besar korban meninggal karena terseret arus laut.  (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya