Tetangga Tak Dengar Teriakan Saat Hasan Membantai Istri dan 3 Anaknya

ilustrasi pembunuhan
Sumber :
VIVAnews -
Sopir Bus yang Ajak Makan 30 Penumpang di Rumah Mertuanya saat Lebaran dapat Rp100 Juta
Hasan Fadli (41) pelaku pembunuhan istri dan tiga anaknya dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?

Kapolsek Kotawaringin Lama Iptu Gunawan Wibisono mengatakan, pelaku dan keluarga yang dibunuhnya tinggal di barak perkebunan kelapa sawit milik perusahaan tempat mereka bekerja di Kecamatan Kotawawaringin Lama, Kalimantan Barat.
Ngeri Peringatan Terbaru Iran kepada Israel, Mulai Sebut Nuklir


Barak perkebunan itu terdiri dari dua blok yang saling membelakangi. Satu blok terdiri dari 10 kamar. Jadi, total ada 20 kamar di barak tersebut. Rumah pelaku berada di petak nomor 4 atau di posisi tengah.


Kata Gunawan, ketika kejadian, pelaku mengaku melaksanakan perbuatan sadisnya sekitar pukul 10 malam, Senin 8 April 2013. Kawasan di barak tersebut sedang mati lampu.


"Ketika kejadian mati lampu. Tapi, tidak ada tetangga yang melaporkan bahwa mereka mendengar suara teriakan. Padahal barak itu bahannya dari kayu," kata Gunawan, Rabu 10 April 2013.


Gunawan menjelaskan, para tetangga yang tinggal di sebelah kanan dan kiri yakni, Jamiun dan Santo. Kedua tetangganya itu mengaku tidak mendengar suara apa-apa dari bilik sebelah. Padahal, karena mati lampu tidak ada aktivitas apapun dari para tetangga di sebelah tempat tinggal pelaku.


"Itu juga masih akan didalami. Yang jelas, kami masih berusaha mendalami motif pelaku melakukan pembunuhan sadis tersebut," katanya.


Beberapa barang bukti yang terkait dengan kejadian di rumah pelaku sudah diamankan. Dodos dan parang yang digunakan oleh pelaku sudah diamankan. Dodos merupakan benda tajam yang digunakan oleh pekerja perkebunan untuk memotong sawit.


Dodos dan parang itu menurut pengakuan pelaku, digunakan untuk menggorok leher istri dan tiga anaknya. Selain mengamankan dua benda tajam itu, polisi juga membawa barang bukti pakaian milik korban yang berlumuran darah.


"Tersangka sudah kami pindahkan ke Polres Kobar (Kotawaringin Barat). Dia menjalani pemeriksaan di Polres," kata perwira pertama tersebut. [Baca kronologi peristiwa mengerikan itu (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya