"Pembelaan" Eks Pangdam Diponegoro Soal Insiden Cebongan

Mantan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen TNI Hardiono Saroso.
Sumber :
  • ANTARA/R. Rekotomo

VIVAnews  - Terungkapnya kasus penyerbuan di LP Cebongan 'merontokkan' jabatan beberapa perwira TNI AD. Termasuk Mayjen Hardiono Saroso, yang dicopot dari jabatannya sebagai Pangdam IV Diponegoro. Pelaku penyerangan tersebut adalah 11 oknum Grup-2 Kopassus, Kandang Menjangan, Kartasuro, Solo.

Kepastian pencopotan Hardiono yang telah bertugas selama 9 bulan dilakukan Rabu, 10 April 2013 lalu, dan diserah terimakan kepada Mayjen Sunindyo.

Hardiono memberikan penjelasan terkait pernyataannya yang menyebutkan bahwa tidak ada anggotanya yang terlibat dalam operasi itu.

Menurutnya, saat peristiwa berlangsung ia sedang memimpin apel komandan satuan. Saat mendapat informasi itu, ia langsung melakukan pengecekan.

"Semua itu under check. Karena tugas Pangdam itu banyak. Satu, sebagai panglima Kodam, tugasnya melakukan pembinaan satuan, penyiapan sumberdaya manusia yang profesional untuk digunakan, oke?" katanya.

Hardiono menambahkan, tugas kedua Pangdam adalah sebagai panglima komando operasi. Ketiga berfungsi sebagai panglima komando daerah.

"Dan yang keempat nih, Pangdam sekaligus Komandan Garnisun,  yang bertanggung jawab atas satuan organik dan non organik di Jateng dan Yogyakarta, darat, laut, udara," kata Hardiono.

Saat kejadian penembakan, Hardiono langsung melaporkan kepada KSAD dan memastikan bahwa dia yang bertanggung jawab. Hardiono memastikan sejak hari itu, ia selalu mengupdate informasi.

Meski demikian tetap dilakukan penyelidikan. Berkait dengan pernyataan yang memastikan tidak ada anak buahnya yang terlibat, Hardiono menuturkan saat itu dirinya belum mengetahui siapa sesungguhnya pelaku penembakan.

"Udah deh sekarang yang perlu kita bicarakan ke depan saja. Saya hormat, bangga kepada 11 prajurit angkatan darat yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Pomdam, oke? Kebanggaan saya adalah sebagai prajurit, saya pertaruhkan karir, pangkat, jabatan saya untuk 11 prajurit itu. Itulah bentuk soliditas dan solidaritas yang tidak bisa tergoyahkan," kata Hardiono.

Jiwa Korsa

Mantan Pangdam berkumis yang menghabiskan masa tugasnya lebih dari 16 tahun di Timor Timur itu lalu bercerita tentang jiwa korsa dalam diri TNI.

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

Di seluruh dunia, lanjutnya, tentara lahir dari negaranya untuk menjaga kedaulatan, termasuk TNI juga.

"Hampir sama wujud jiwa korsa seluruh prajurit  di seluruh dunia, hanya satu kehormatan yakni sebagai prajurit. Saya sejak letnan dua sampai kolonel banyak berkecimpung di operasi. Beberapa kasus bahkan melibatkan gugurnya anggota saya. Gugurnya secara terhormat, saya lihat, saya  autopsi, ada beberapa butir peluru yang bersarang ditubuhnya, bukan dianiaya. Itulah kehormatan prajurit," kata Hardiono.

Ia mengaku sangat hormat, bangga, menjujung tinggi sikap kesatria dan kejujuran prajurit angkatan darat. Jika anggotanya seperti itu, maka sebagai komandan ia mengaku harus sama. Anak buah memberi contoh dan ia memberi contoh pula.

"Saya katakan hidup adalah pilihan, jangan pernah memilih di tengah, karena sesungguhnya itu bukan pilihan, beranilah tentukan pilihan walaupun nyawa taruhannya, kalau saya berpikir begitu. Saya tidak berpikir lagi nih, karir, jabatan, nyawa saja gue kasihkan untuk negara satuan Republik Indonesia untuk soliditas satuan," kata Hardiono.

Di akhir wawancara, Hardiono mengajak agar semua pihak tidak memperkeruh suasana. Sebaiknya semua bisa mengarahkan, memonitor apa yang dilakukan hukum angkatan darat kepada proses selanjutnya.

"Kita harus hargai lho... saya berharap nih, polemik tentang Cebongan, harus dihentikan. Orang-orang yang membuat analisis banyak yang tidak pernah melihat durasi CCTV yang sesungguhnya, apa yang terjadi di Hugo's Cafe itu," kata Hardiono. (umi)

3 Skincare Ini Jadi Paling Diandalkan oleh Penggunanya
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto di acara Musrenbang Jambi 2025

Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto menyingung terkait dengan lahan di Sungai Penuh yang bisa dimanfaatkan menjadi lumbung ketahanan pangan. 

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024